MALANG – Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah (PPDU) saat ini menjadi pondok pilihan bagi calon santri yang ingin mengenyam pendidikan lanjut di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Pasalnya, PPDU memiliki program Azhari yang memudahkan santri untuk masuk ke Universitas Al-Azhar tanpa melalui tes.

Kelas Azhari ini merupakan program kurikulum yang lulusannya setara dengan lulusan SMA di Mesir. Santri yang lulus dari program ini bisa melanjutkan pendidikan ke Universitas Al-Azhar tanpa melalui banyak prosedur.

Sebelum ada program Azhari, PPDU telah berhasil mengirimkan 29 alumni ke Universitas Al-Azhar. Diharapkan program Azhari bisa menambah jumlah alumni PPDU yang menimba ilmu di universitas Islam ternama di dunia ini.
PPDU didirikan pada 1 Muharram 1431 H atau 18 Desember 2009 oleh KH Dr. Muhammad Ajir Abdi Moenip. Lc., MA, seorang lulusan Pondok Pesantren Darussalam Gontor yang juga belajar di Islamic University Madinah, Saudi Arabia dan Universitas Kebangsaan Malaysia.
Pesantren ini berlokasi di Dusun Bamban, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Meski masih berusia 12 tahun, PPDU berkembang sangat pesat dan saat ini memiliki sekitar 1.600 orang santri, baik putra maupun putri.
PPDU memiliki visi sebagai tempat ibadah sekaligus pusat pendidikan Islam panutan yang mendidik generasi rabbani serta mencetak ulama pejuang yang siap untuk membimbing umat menuju ridho Allah dalam sebuah tatanan yang kokoh dan mengedepankan persatuan serta menghindari perpecahan.
Kurikulum yang digunakan oleh PPDU adalah Kulliyatu al-Muallimin al-Islamiyah (KMI), yakni kurikulum yang digunakan di Pondok Pesantren Darussalam Gontor.

“Pondok ini merupakan pondok alumni Gontor. Jadi kami mengikuti sistem Pondok Gontor, yakni mengedepankan bahasa dan disiplin,” ujar Achmad Rofiki, Direktur KMI PPDU.
Kegiatan santri PPDU dimulai pada pukul 03.00 pagi dengan melakukan sholat Qiyamul Lail dan sholat Subuh, kemudian dilanjutkan dengan hafalan Al-Qur’an.
Target hafalan al-Qur’an di PPDU adalah 6 juz. Namun para santri didorong untuk menyelesaikan hafalan al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Hal ini didukung dengan program takhosus dan pondok tahfidz di Lumajang bagi santri yang sudah lulus dari PPDU.
Selain sekolah umum dan agama, PPDU juga memiliki program ekstrakurikuler dengan mendatangkan pembina dari luar pondok.

Ekstrakurikuler ini ditujukan untuk mengembangkan minat dan bakat santri. Beberapa ekstrakurikuler yang ada di PPDU di antaranya adalah futsal, kaligrafi, desain grafis, dan pencak silat.
Program-program yang menarik serta reputasi pondok yang apik membuat PPDU menjadi salah satu Ponpes favorit tujuan calon santri di Jawa Timur.
“Mayoritas santri berasal dari Malang, tapi banyak juga yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, dan Madura. Kalau luar Jawa kebanyakan berasal dari Kalimantan Timur dan Bali,” ujar Agus Febrianto, Humas PPDU yang akrab dipanggil Febri.

Setiap tahun, ratusan calon santri yang akan lulus SD berebut untuk melanjutkan pendidikan di PPDU. Namun karena keterbatasan ruang, PPDU hanya menerima 150-180 santri baru saja setiap tahunnya.
“Maunya kami ya menerima banyak santri, tapi jumlah kamarnya terbatas,” ucap Febri.
PPDU sendiri tidak gencar melakukan promosi karena keluarga santri sudah banyak melakukan promosi mulut ke mulut dengan sendirinya.
“Makanya di sini banyak keluarga santri. Biasanya ada sepupu atau anggota keluarga yang juga mondok di sini,” pungkas Febri.
Awal Januari hingga pertengahan Februari adalah masa penerimaan santri baru di PPDU. Maka saat ini adalah masa yang tepat untuk mengenal PPDU lebih dekat.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Jatmiko