MALANG – Sengatan serangga tawon atau lebah kerap dijumpai sehari-hari. Dari sekian banyak jenis, ada jenis tawon yang cukup berbahaya. Namanya Tawon Vespa (Vespa Affinis) atau sering disebut Tawon Endas dalam masyarakat Jawa.
Sengatan tawon endemik wilayah tropis ini banyak tercatat di sejumlah tempat. Dihimpun dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tercatat wilayah paling banyak terjadi kasus sengatan tawon ada di Klaten. Dari ratusan kasus yang ada, tak jarang dalam beberapa kasus bisa sampai meninggal.
Tawon endas sendiri mudah dikenali lewat warna tubuhnya yang hitam dan gelang yang berwarna kuning atau oranye di perut. Dalam satu koloni (satu sarang) bisa berjumlah ratusan hingga ribuan individu tawon.
Sebenarnya, sengatan tawon ini sifatnya hanya sebagai bentuk perlindungan diri. Tawon Vespa sendiri memiliki sifat teritorial sehingga dia tidak akan menyengat jika tidak merasa terancam. Fakta lainnya, sengatan tawon endas sangat berbahaya jika terjadi simultan atau disengat sekawanan lebah. Kalau 1-2 ekor tidak apa-apa.
Umumnya, jika tawon yang menyengat berjumlah banyak, korban akan mengalami hiperalergi. Bila tidak ditangani dalam tenggat 1×24 jam, hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh.
Kerusakan organ inilah yang akan memicu kondisi seperti edema paru akut dan gagal ginjal akut dalam hitungan hari sejak korban tersengat Tawon Vespa. Berikut, cara penanganan pertama jika anda tersengat tawon.
1. Kompres bagian tubuh yang tersengat dengan air dingin atau pergi ke puskesmas terdekat.
2. Obati dengan obat yang mengandung komposisi Anihistamin atau Corticosteroid dengan membelinya di apotek maupun resep dari dokter.
3. Apabila anda mendapati Tawon Vespa dalam jumlah sedikit dapat dikendalikan/ dimusnakan dengan raket nyamuk atau disemprot insektisida.
Namun apabila mendapatkan koloni/rumah Tawon Vespa, maka perlu bekerja sama dengan instansi terkait seperti Diinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Polisi, TNI untuk evakuasi koloni/ sarang tawon.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko