MALANG – Komitmen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) menyongsong World Class University diwujudkan melalui berbagai program. Termasuk perluasan kerja sama dengan RSUD Karsa Husada Batu sebagai RS Pendidikan.
Hal ini diketahui dalam Rapat Kunjungan Rektor UIN Malang dalam Rangka Persiapan Review Master Plan RSUD Karsa Husada Batu di RSUD Karsa Husada, Batu, Rabu (6/7/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Rektor UIN Malang Prof Dr M Zainuddin MA; perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr Ninis Herlina Kirana Sari; Plt Direktur RSUD Karsa Husada Batu dr Benny Marcel P Sp OG.
Kemudian, Ketua Komkordik RSUD Karsa Husada Batu dr Bambang Rishardana SpB FINACS; Konsultan Pengembangan Perguruan Tinggi (UIN Malang) Prof Dr Ir Muhammad Bisri MS; dan sebagainya.
Zainuddin menyampaikan, bahwa kerja sama dan kolaborasi dengan RSUD Karsa Husada Batu harus terus dibangun agar bisa memajukan dunia pendidikan.
“Perguruan tinggi yang punya FKIK perlu menggandeng rumah sakit. Seperti UB dengan RSU Saiful Anwar begitupula UIN dengan RS Karsa Husada,” ujarnya.
Dengan demikian, ia berharap UIN Malang bisa menjadi mitra untuk mengembangkan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan RS Karsa Husada. “Sehingga dokter yang ada di FKIK UIN Malang bisa menjadi dokter yang humanis,” kata dia.
Benny Marcel menambahkan, jika RSUD Karsa Husada telah mendidik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang melalui program Koas mulai tahun 2020.
“RSUD Karsa Husada Batu berdiri sejak tahun 1934 sebagai rumah sakit paru-paru. Kemudian sejak tahun 2021 menjadi rumah sakit daerah milik propinsi dan untuk rumah sakit pendidikan dan kesehatan dilaksanakan mulai tahun 2020,” sambungnya.
Sementara itu, dr. Ninis menjabarkan, RSUD Karsa Husada Batu termasuk 14 rumah sakit milik pemprov. RSUD ini mempunyai ciri tersendiri dari rumah sakit paru yang kemudian berubah menjadi RS kelas B. Rumah Sakit kelas B adalah syarat untuk menjadi rumah sakit pendidikan.
Sebab itu, ada beberapa hal yang bisa ditindaklanjuti dalam kerja sama ini melalui MOU dan PKS terkait bidang akademik ataupun sarpras.
“Sehingga bisa saling memberi dukungan antara universitas dan RSUD Karsa Husada. Tim dari universitas juga bisa memberikan masukan terhadap sarpras, laboratorium, dan sebagainya. Termasuk rencana pembangunan agar bagaimana pendanaan, maintennece sesuai kesepakatan MoU,” tambah dia.
Di sisi lain, Bisri berharap MoU tersebut tidak hanya sebatas sebagai rumah sakit Pendidikan UIN Malang. Melainkan lebih diperluas dengan menyasar dosen maupun dokter di masing-masing lembaga.
“Kalau bisa menyatu dengan UIN Malang. Dosennya UIN bisa jadi dokter di RSUD Karsa Husada. Begitupula sebaliknya. Jadi MoU tidak hanya fisik tetapi ada pendidikan, penelitian, pengabdian, SDM, infrastruktur,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id