MALANG, Tugumalang.id – Perasaan bangga tengah dirasakan Muhammad Angga Rifanto yang mendapat panggilan bergabung dengan Timnas Amputasi Indonesia untuk Piala Asia Sepak Bola Amputasi yang akan bergulir Januari 2025 mendatang.
Pemain yang akrab disapa Angga itu menjadi satu-satunya pemain asal Malang yang mendapat panggilan bergabung dengan Timnas Amputasi Indonesia atau Garuda INAF (Indonesia Amputee Football).
Pemain berusia 26 tahun itu tampil gemilang bersama Persatuan Sepak Bola Amputasi Malang Raya (Persama) Di Turnamen Sepak Bola Amputasi Kapolresta Malang 2024 dan Piala Menpora 2024 di Malang beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Lini Belakang Sering Blunder di Tiga Laga Terakhir, Pelatih Arema FC Lakukan Evaluasi
Angga berhasil membawa Persama menembus babak semifinal dan akhirnya finish dengan menempati posisi keempat dalam turnamen sepak bola amputasi tersebut.
Sementara soal pemanggilan namanya untuk bergabung dengan Timnas Amputasi Indonesia dan mengikuti pemusatan latihan (TC). Angga mengaku tidak menyangka karena ia sempat mengalami cedera bahu yang membuatnya sempat ragu bisa bergabung dengan Timnas Amputasi Indonesia.
Ia juga mengaku sempat down saat harus meninggalkan pemusatan latihan timnas karena cedera tetapi kemudian namanya kembali mendapat panggilan yang membuatnya merasa bangga.
“Enggak nyangka (dipanggil bergabung timnas), pas pertama dulu soalnya ada cedera dan itu udah buat saya down. Tetapi pas habis Piala Kapolresta (Malang) kemarin malah dipanggil lagi, enggak nyangka,” tutur Angga kepada Tugumalang.id, Kamis (19/12/2024).
Baca Juga: Hadapi Persis Solo, Pelatih Arema FC Optimis Kembali Petik Hasil Positif
Pemain asal Tumpang, Kabupaten Malang itu pertama kali dipanggil bergabung dengan Timnas Amputasi Indonesia pada tahun 2023 lalu. Kemampuannya dalam menguasai bola serta didukung dengan penyelesaian akhir yang mantap, membuat Angga diandalkan sebagai juru gedor Timnas Amputasi Indonesia.
Mendapat kehormatan membela Indonesia dan menjadi satu-satunya pemain asal Malang yang dapat merasakan atmosfer ajang sepak bola amputasi di kancah internasional. Angga mengaku tidak menjadikan hal tersebut sebagai beban. Menurutnya yang paling penting adalah menjaga kondisi, mengikuti setiap rangkaian TC dengan baik, serta menikmati setiap laga yang dijalani.
“Enggak jadi beban, kita justru bangga dan jangan dibuat beban karena nanti malah kepikiran. Paling penting adalah bermain enjoy,” ucapnya.
Sementara soal persaingan memperebutkan tempat utama di skuad Timnas Amputasi Indonesia, Angga menilai persaingan berjalan secara fair justru antar pemain memiliki kedekatan seperti keluarga. Sehingga saat menjalani program TC di Jakarta, suasana tim cukup enjoy.
“Keseharian di TC biasa-biasa saja, kita itu seperti keluarga kalau latihan sama-sama enjoy dan enggak tegang,” ungkap Angga.
Kini pemain yang membela Persama Malang sejak 2022 lalu itu fokus menjaga kondisinya agar bisa memberikan yang terbaik bagi timnas.
Angga yang mengalami keterbatasan fisik karena mengalami kecelakaan pada 2016 lalu itu merasa senang bisa membuat keluarga, daerah asal, hingga Indonesia bangga atas torehan prestasinya di sepak bola amputasi. Ia bertekad untuk memberikan penampilan terbaiknya bagi Timnas Amputasi Indonesia di Piala Asia Amputasi 2025 mendatang.
“Saya selalu berdoa bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia nanti,” tutupnanya.
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A