MOJOKERTO, Tugumalang — Kunto Hartono, Kamis malam (10/11), menggebuk Drum dengan Mata Ditutup bertuliskan angka 135 yang filosofinya diambil dari jumlah Korban meninggal Tragedi Kanjuruhan & Mulut Dilakban bertuliskan Hastag #UsutTuntas.

“Yang Saya lakukan ini sebagai bentuk solidaritas atas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa, semoga kasusnya segera tuntas & tidak rantas di tengah jalan. Tahun 2012 lalu Saya pernah memecahkan rekor Guinness World Records selama 122 jam 25 menit di Balaikota Malang yang didukung ribuan Aremania selama 6 hari 6 malam, saatnya Saya membalas dukungan teman-teman Aremania dengan melakukan aksi ini,” ujar pemegang rekor dunia Guinness World Records menggebuk Drum terlama ini.
Aksi Kunto Hartono ini dimulai pukul 20.30 WIB – 22.30 WIB di Bento Kopi (Magersari – Kota Mojokerto) dengan diiringi beberapa Band dari Mojokerto.

Kunto Hartono adalah pemegang rekor dunia Guinness World Records menggebuk Drum terlama selama 145 jam yang ditorehkannya di Palembang tanggal 30 Desember 2016 – 6 Januari 2017, selain pernah menginisiasi & memecahkan rekor dunia secara tim bersama 5 Drummer dari 5 Negara dengan menggebuk Drum selama 100 jam untuk membantu Anak-Anak korban perang Syria yang digelar tanggal 20 – 24 September 2017 di Castelo Branco – Portugal.
Kunto Hartono juga pernah tampil di Final FIFA World Cup 2018 Russia dengan menggebuk Drum selama 4 jam 30 menit Mata Ditutup di arena FIFA Fun Fest Moscow sebelum Kick Off saat laga Final antara Perancis vs Kroasia tanggal 15 Juli 2018 lalu.
Ditanya gebrakan apa yang akan dilakukan Drummer Gondrong Beruban keturunan Banyuwangi – Mojokerto ini nanti.
“Sempat beberapa kali ditunda, Insyaa Allah tanggal 31 Desember 2022 – 1 Januari 2023 dengan mengambil moment pergantian Malam Tahun Baru 2023, Saya akan kembali memecahkan rekor dunia menggebuk Drum selama 19 jam dengan Mata Ditutup – Telinga Disumpal – Mulut Dilakban yang akan dilakukan diatas Mobil Wing Box dengan start dari Tugu Pahlawan (Surabaya) hingga finish di Tugu Monas (Jakarta) melalui Tol Trans Jawa,” ujarnya sambil menggebuk Drum di Bento Kopi.(*)
editor: jatmiko