Malang, Tugumalang.id – Minimnya literasi ditengarai menjadi faktor penyebab masyarakat terjerat rayuan investasi ilegal. Untuk memerangi pelaku investasi ilegal, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melakukan penguatan literasi tentang perdagangan berjangka komoditi di Kota Malang pada Senin (3/4/2023).
Fungsional Ahli Muda Pemeriksa Bappebti, Amser Irawan Panjaitan mengatakan bahwa penguatan literasi tentang perdagangan berjangka komoditi menjadi hal terpenting untuk memerangi jeratan investasi ilegal. Pasalnya, peraturan sah dan pengetahuan soal investasi yang legal kerap kali luput dari perhatian pelaku industri hingga masyarakat maupun investor.
Dampak minimnya literasi masyarakat terhadap investasi legal salah satunya terjadi di kasus trading ilegal yang menjerat Wahyu Kenzo. Dalam kasus itu, kepolisian mencatat terdapat 25 ribu korban dengan kerugian mencapai Rp 9 triliun.

Amser mengatakan bahwa kasus trading ilegal Wahyu Kenzo telah memberikan dampak negatif terhadap aktivitas maupun iklim investasi di industri resmi perdagangan berjangka komoditi. Dikatakan, kasus trading ilegal tersebut telah mempengaruhi stabilitas perdagangan berjangka komoditi di Indonesia. Pasalnya, trading yang ditawarkan Wahyu Kenzo merupakan trading ilegal berkedok perdagangan berjangka komoditi.
“Itu sangat menggangu karena mereka menawarkan investasi dengan berkedok perdagangan berjangka komoditi. Ini harus kita luruskan, mereka menawarkan investasi ilegal dengan kedok perdagangan berjangka dan tidak sesuai dengan mekanisme perdagangan berjangka komoditi,” ucapnya.
Padahal menurutnya, perdagangan berjangka komoditi di Indonesia telah menunjukkan prospek yang baik dalam beberapa tahun terakhir. Bappebti mencatat, pergerakan transaksi investor perdagangan berjangka komoditi di 2022 meningkat hingga 116 persen dibanding 2021.
Namun sepanjang tahun 2022, Bappebti juga mencatat pengaduan masyarakat yang tidak sedikit. Mayoritas pengaduan masyarakat disebabkan adanya investasi ilegal seperti robot trading dan masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan.
“Sehingga kami bekerjasama dengan kepolisian dan Satgas Waspada Investasi dalam upaya melakukan pencegahan dan penindakan terhadap robot trading ilegal,” ujar Amser.
“Kami selalu lakukan indentifikasi dan pengamatan pada aktivitas aktivitas investasi berkedok perdagangan berjangka. Sejak 2018 sampai sekarang, sudah sekitar 4 ribu website atau situs yang sudah kami blokir,” imbuhnya.
Amser juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan perizinan dan legalitas perusahaan yang hendak dijadikan tujuan berinvestasi. Legalitas menjadi hal terpenting dalam berinvestasi.
“Masyarakat dalam berinvestasi harus mengenali dulu perusahan yang menawarkan investasi itu berizin atau tidak. Itu paling penting. Kalau sudah berizin, baru pelajari soal resiko hingga mekanismenya,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (Aspebtindo), Udi Margo Utomo menyampaikan bahwa pihaknya mendukung upaya PT Bestprofit Futures (BPF) Malang yang menggandeng Bappebti, Pemkot Malang hingga akademisi dalam mendorong dan meningkatkan literasi masyarakat tentang perdagangan berjangka komoditi.
“Kami berharap bahwa bulan literasi perdagangan berjangka komoditi bisa menjadi landasan bagi teman teman pialang berjangka untuk membuat program program edukasi dan literasi yang konsisten dan menarik lagi ke depannya,” ucapnya.
Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri dalam kesempatannya mengatakan, peningkatan wawasan tentang keamanan transaksi dalam perdagangan berjangka komoditi juga perlu diperhatikan. Salah satunya melalui konsultasi dengan wakil pialang berjangka profesional agar masyarakat paham akan resiko investasi di perdagangan berjangka komoditi.
“Langkah yang kami lakukan selama ini adalah mewajibkan setiap nasabah diedukasi oleh wakil pialang berjangka profesional dan menekankan adanya risiko transaksi. Untuk memperluas pengetahuan perdagangan berjangka komoditi, kami juga sejak lama menggandeng beberapa kampus untuk meningkatkan literasi di kalangan muda,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko