Tugumalang.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang menyambut gembira masuknya Kota Malang dalam PPKM Level 1. Namun, PHRI Kota Malang tetap berkomitmen untuk tidak melakukan pesta kembang api di lingkungan perhotelan saat tahun baru 2022 mendatang.
“Kami sepakat tidak mengadakan perayaan tahun baru. Jadi pengunjung hotel diharapkan kalau hanya dinner-dinner biasa di hotel boleh,” ujar Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki, pada Minggu (19/12/2021).
Menurutnya, perayaan kembang api saat tahun baru 2022 bisa berpotensi mendatangkan kerumunan baik dari masyarakat yang menonton maupun pengunjung hotel yang merayakan. Untuk itu, pihaknya mengimbau pengunjung hotel maupun pengelola hotel untuk melarang kegiatan perayaan tahun baru.
“Kami juga mengimbau tamu maupun pengelola hotel bisa menerapkan prokes (protokol kesehatan) ketat. Vaksin kalau bisa juga sudah menerima dosis kedua. Kemudian terapkan PeduliLindungi,” imbaunya.
Agoes juga mengatakan bahwa seluruh hotel di Kota Malang juga telah memiliki dan menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Hal itu memang ditekankan sebagai antisipasi paparan COVID-19 di lingkungan perhotelan.
“Hotel di Kota Malang semua sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Cuma memang kadang-kadang masayarakat masih menunggu diingatkan dulu,” jelasnya.
Agoes menuturkan, menjelang liburan Natal dan Tahun Baru ini, hotel di Kota Malang mulai mengalami peningkatan kunjungan. Rata-rata okupansi atau tingkat keterisian hotel di Kota Malang sudah mencapai 70 persen.
“Kekhawatiran kami memang pada pembatalan pesanan kamar hotel, namun ternyata tidak ada. Rata-rata masih normal. Istilahnya sekarang sudah memasuki high session, okupansi juga sudah 70 persen,” paparnya.
Dia berharap masuknya Kota Malang di PPKM Level 1 ini bisa memperbaiki pendapatan hotel di Kota Malang. “Harapan kami, akhir 2021 ini bisa berakhir dengan hasil yang bagus,” ujarnya.
“Kami gembira Kota Malang masuk PPKM Level 1. Kami optimis akan lebih baik. Kami menyambut baik kabar ini. Kami juga berharap perekonomian dan pariwisata Kota Malang bisa menggeliat lagi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti