Kota Batu, Tugumalang.id – Pemkot Batu menuangkan visi ‘MBATU’ dalam rancangan awal (ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Batu 2025-2045. RPJPD ini disusun sebagai pedoman arah pembangunan berkelanjutan di Kota Batu selama 20 tahun mendatang.
Visi ‘MBATU’ sendiri merupakan singkatan dari Madani, Berkelanjutan, Agroindustri, Tentram dan Unggul. Visi ini merupakan rencana pembangunan daerah yang diselaraskan dengan perencanaan pembangunan nasional.
Anggota DPRD Kota Batu, Sujono Djonet menuturkan visi ‘MBATU’ ini meliputi pemerataan layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, membangun produktivitas ekonomi dan daya saing daerah, membangun tata kelola pemerintahan yang baik, membangun keberdayaan masyarakat dan keberlanjutan ekologi.
Misi tersebut, kata Djonet dijabarkan dalam arah kebijakan yang terbagi 4 tahap periodik. Pertama periode 2025-2029 berupa penguatan pondasi transformasi. Mencakupi pemenuhan dasar pelayanan kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial.
Kedua, penguatan riset, inovasi, dan pemetaan potensi. Guna meningkatkan produktivitas dan pengembangan industri pada sektor pertanian serta ekonomi kreatif bernilaI tambah tinggi supaya mendukung agroindustri pariwisata, dan pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, pengembangan draft model dan eksplorasi data awal/dasar ekososiokultur hingga tingkat desa/kelurahan serta konservasi melalui pelestarian dan penguatan unsur ekososiokultur agar dapat diintegrasikan kedalam perencanaan penganggaran desa/keluruhan.
Keempat yakni pengembangan literasi ekologi untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan masyarakat dalam sikap dan perilaku berkelanjutan. Serta memfasilitasi partisipasi aktif kepedulian masyarakat pada ekologi setempat dalam pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Pemkot Batu Teken Kerja Sama Pemanfaatan SIM Gaji ASN dengan Taspen Malang
Nantinya, pada tahap kedua periode 2030-2034 nanti akan berupa akselarasi transformasi. Antara lain percepatan pembangunan SDM berkualitas dan inklusif. Berikutnya, meningkatan produktifitas secara masif serta perluasan sumber pertumbuhan ekonomi.
Ketiga mewujudkan kelembagaan yang kolaboratif, SDM, ASN yang sejahtera, proporsional, dan berkompeten, simplifikasi regulasi berbasis teknologi informasi dan masyarakat yang partisipatif.
Keempat, pemanfaatan eko sosiokultur yang telah direvitalisasi melalui transformasi waktu dan ruang, penguatan pendidikan, transformatif di banyak sektor, dan monitoring untuk melakukan preservasi atau eksplorasi dan konservasi lanjutan.
Kelima, penguatan literasi ekologi serta kepedulian masyarakat pada eko sistem dan lingkungan hidup setempat sebagai kebijakan berkesinambungan untuk mewujudkan peningkatan adaptasi lingkungan oleh masyarakat.
Sementara, arah kebijakan tahap ketiga periode 2035-2039 masuk langkah ekspansi. Menciptakan suatu penguatan daya saing SDM keberlanjutan serta kesejahteraan.
Kedua, menghasilkan agroindustri ekonomi kreatif yang matang dengan jaringan rantai yang kokoh. Ketiga, tewujudnya kelembagaan adaptif, SDM ASN, kompetitif, tata kelola transparan dan akuntabel., serta masyarakat yang mandiri.
Keempat, pengembangan dan adaptasi modal pada berbagai sektor dan/atau wilayah untuk perluasan penerapan, pendekatan, eksplorasi, konservasi, dan fungsionalisasi ekososiokultur.
“Kelima, terwujudnya kesinambungan penguasaaan literasi ekosistem dan lingkungan hidup, kepedulian masyarakat pada ekosistem dan lingkungan hidup setempat, serta kemampuan adaptasi, lingkungan oleh masyarakat,” papar politisi Nasdem tersebut.
Lalu, pada periode 2040-2045 masuk pada tahap keempat yang difokuskan pada upaya manifestasi. Antara lain, mewujudkan SDM Kota Batu yang unggul. Kedua, pemantapan agroindustri dan ekonomi kreatif agar terus berkelanjutan.
Ketiga tercapainya regulasi yang adaptif dan taat asas serta tata kelola yang berintegritas dan kolaboratif. Keempat, pemantapan fungsionalisasi dan adaptasi model transformasi unggulan secara berkesinambungan, preservasi, serta updating dan upgrading agar berdampak lebih kuat dan luas.
“Kemudian, pemerataan dan pemantapan penguasaan literasi ekosistem dan lingkungan hidup, kepedulian masyarkat pada ekosistem dan lingkungan hidup setempat, dan kemapuan adaptasi lingkungan oleh masyarakat,” terang Djonet.
Terpisah, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menambahkan jika ranwal RPJPD Kota Batu merupakan upaya dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
Baca Juga: Pemkot Batu Beri Kepastian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Warga Miskin
Melalui peningkatan dan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha serta meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah yang diikuti pula kualitas lingkungan hidup berdasarkan isu strategis daerah.
Ia menjelaskan, rencana pembangunan pemda harus selaras dengan RPJPD tingkat pemprov serta RPJPN yang disusun Pemerintah Pusat. Karena itu, konsep pembangunan jangka panjang Kota Batu selama 20 tahun ke depan harus selaras.
”Maka dari itu, apa yang sudah direncanakan jangan sampai putus dengan apa yang dirancang pemprov maupun nasional. Misal pembangunan Kota Batu bertumpu pada sektor pertanian hortikultura, UMKM dan pariwisata,” Tegas Aries.
Lebih lanjut, Aries mengatakan, RPJPD Kota Batu merinci perencanaan strategis arah kebijakan dan sasaran pokok pengembangan wilayah Kota Batu dalam jangka waktu 20 tahun. Dokumen ini disusun untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara efisien.
Selain itu, arah pembangunan tidak hanya cukup dipandang sebagai suatu proses reformasi. Melainkan juga sudah harus bertransformasi pada aspek sosial, ekonomi, serta tata kelola berlandaskan sosial budaya dan ekologi dalam kerangka sarana prasarana dan kewilayahan.
Transformasi tata kelola menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas serta keterlibatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
“Dalam merangkai konsep pembangunan jangka panjang, Kota Batu menekankan perwujudan transformasi sosial yang berkaitan erat dengan pemerataan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial adaptif. Transformasi ekonomi diarahkan pada diversifikasi, inklusifitas, produktivitas, dan daya saing daerah,” paparnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko