Tugumalang.id – Masyarakat Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan mendapatkan keringanan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2023. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah menyiapkan Rp 30 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk subsidi bunga tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tomie Herawanto. Menurutnya, ini dilakukan untuk menekan angka kemiskinan baik kemiskinan ekstrem maupun absolut. Ini juga dilakukan untuk meminimalisasi dampak inflasi pada masyarakat.
“Di tahun 2023 kami mengalokasikan subsidi bunga kepada peternak, petani, dan masyarakat kecil,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kendati subsidi ini ditujukan untuk masyarakat dengan berbagai profesi, namun para peternak akan menjadi sasaran utama.
“Sementara desain kami untuk peternakan. Kami lihat situasi dan kondisi di lapangan. Kalau ternyata untuk peternakan tidak sampai Rp 30 miliar, maka (sisanya) bisa digunakan untuk yang lain seperti pertanian, perikanan, ataupun UMKM,” kata Tomie.
Untuk menjelaskan subsidi ini, ia memberi contoh apabila ada masyarakat yang mengajukan kredit Rp 50 juta, maka semestinya ia membayar Rp 53 juta beserta bunganya.
Namun, karena bunga yang sebesar enam persen atau Rp 3 juta tersebut ditanggung Pemkab Malang, maka peminjam hanya perlu membayar cicilan pokoknya sebesar Rp 50 juta.
“KUR itu kan bunganya enam persen. Kami (Pemkab Malang) yang menanggung enam persen itu. Sehingga orang yang mengajukan kredit tadi itu tidak lagi membayar bunganya,” jelas Tomie.
Ia menambahkan bahwa subsidi bunga ini juga bisa menjadi penguat bagi desa yang mengembangkan program One Village One Product, One Village One Destinasion.
“Desa yang melakukan penguatan wisata atau produk unggulan silakan mengajukan kredit tadi itu tanpa menangung bunganya. Mereka hanya membayar pokok cicilan saja itu,” kata Tomie.
Program ini juga akan berlanjut di tahun 2024. Namun, Tomie belum bisa menyampaikan berapa alokasi dana untuk tahun tersebut.
“Ini rancangan awal, jadi kami belum menentukan berapa angkanya, lihat kondisi. Mudah-mudahan di tahun 2023 yang kami alokasikan itu berdampak, jadi alokasi di 2024 tidak terlalu besar atau bisa digunakan untuk bidang lainnya,” pungkas Tomie.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A