MALANG, Tugumalang.id – Pemandian Polaman yang terletak di Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang menjadi salah destinasi wisata tersembunyi yang patut untuk dikunjungi. Ketika Tugumalang.id berkunjung ke pemandian tersebut suasana di sekitar pemandian begitu sejuk dan asri dengan adanya pepohonan rindang di sekitar pemandian.
Selain menjadi tempat wisata bagi warga sekitar dan juga masyarakat dari berbagai wilayah di Malang Raya maupun luar daerah. Pemandian Polaman juga memiliki nilai historis atau sejarah tentang kejayaan Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Sumber Polaman Lawang, Kisah Sejarah dan Mitosnya
Ketika memasuki area gapura pintu masuk udara sejuk sudah terasa. Pengunjung disambut oleh kolam di sisi kanan dan kiri yang diisi aneka ikan hias seperti ikan nila, ikan wader, ikan mas, dan beberapa ikan lainnya. Konon sebelum berdirinya Kerajaan Singhasari, Pemandian Polaman sudah lebih dulu ada.
Berdasarkan papan informasi yang terpajang di sekitar area pemandian. Sumber Polaman atau Pemandian Polaman dijadikan sebagai tempat nyekar oleh Raja Kerajaan Majapahit paling masyhur yakni Raja Hayam Wuruk. Raja yang membawa Kerajaan Majapahit ke era keemasan itu membangun Pemandian Polaman pada tahun 1359 M sebagai tempat persinggahan dan peribadatan saat berkunjung ke Singhasari.
Dahulu Pemandian Polaman dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar di masa pra sejarah untuk mandi, mencuci, air minum, dan juga irigasi sawah. Konon sebelum menjadi wilayah Kerajaan Kediri, Singhasari, dan kemudian Majapahit. Pemandian Polaman berada dalam kekuasaan raja lokal bernama Warawari. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan batu prasasti yang ada di sana.
Baca Juga: Jelajahi 10 Wisata Sumber Air di Kabupaten Malang
Tak heran apabila banyak raja-raja dari beberapa kerajaan tersebut sering singgah di Pemandian Polaman sebelum berkunjung ke beberapa wilayah daerah perdikan karena suasana asri dan sejuk cocok sebagai persinggahan.
Pemandian Polaman terbuka untuk umum dan buka setiap hari. Setiap pengunjung yang datang juga tidak dikenakan pungutan tiket masuk. Hanya saja jika ingin memberi makan ikan yang ada di kolam, pengunjung dapat membeli pakan ikan yang dijual sebesar Rp 2 ribu oleh pengelola.
Selain dapat menikmati keindahan kolam dan juga kesejukan Pemandian Polaman. Pengunjung juga bisa membeli aneka kuliner yang disediakan oleh pengelola sehingga tidak perlu khawatir perut keroncongan saat berwisata ke Pemandian Polaman.
Tetapi selama berada di area pemandian, pengunjung diharapkan dapat menjaga sopan santun. Termasuk larangan mengambil ikan yang ada di kolam Pemandian Polaman.
Karena mitosnya, ikan-ikan yang ada di pemandian tersebut adalah peliharaan leluhur Dukuh Polaman yakni Mbah Jayadursa. Jika ada masyarakat sekitar atau pengunjung yang berani mengambil ikan di kolam tersebut dipercaya akan celaka.
Meski demikian, cerita mitos tentang Pemandian Polaman tak menyurutkan para wisatawan untuk berkunjung. Salah satu penjaga warung yang ada di area Pemandian Polaman, Ida menuturkan bahwa banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke Pemandian Polaman termasuk beberapa orang yang ingin melakukan ritual spiritual di area punden atau sumber air.
“Banyak biasanya yang datang ke sini untuk berwisata. Kalau hari-hari biasa memang tidak terlalu ramai tetapi libur Sabtu-Minggu banyak yang ke sini,” tutur Ida.
Demikian informasi seputar Pemandian Polaman sebagai wisata tersembunyi yang sarat akan nilai sejarah di Kabupaten Malang. Semoga informasi ini bermanfaat!.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko