MALANG, Tugumalang – Seorang warga di perumahan Puri Cempaka Putih, Kota Malang mengeluhkan tagihan bulanan air PDAM yang tiba tiba melonjak menjadi Rp 1,6 juta dari biasanya yang hanya di kisaran Rp 50-100 ribu. Keluhan itu sempat menjadi perbincangan hangat usai diunggah di media sosial.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta (PDAM) Kota Malang, M Nor Muhlas mengatakan bahwa pihaknya telah merespon keluran yang sempat viral di media sosial itu.
Muhlas menjelaskan bahwa sebenarnya petugas telah melakukan pengecekan pada instalasi air rumah yang bersangkutan pada November 2022 lalu karena dirasa ada penggunaan air yang tidak biasa.
“Jadi telah dilakukan pengecekan oleh petugas kami pada 25 November 2022 lalu dan kemudian kemarin (14/12 2022). Dari kedua pengecekan tersebut, didapatkan beberapa hasil atau temuan oleh petugas kami,” ucapnya, Kamis (15/12/22).
Temuan pertama, Muhlas menyebukan bahwa instalasi air PDAM yang menuju rumah kontrakan yang bersangkutan ternyata digabungkan dengan istalasi sumber air lainnya.
“Kedua, ada indikasi penghuni rumah tersebut atau pelapor, tidak menutup stopkran dengan baik sehingga menyebabkan aliran air PDAM mengalir secara terus menerus mengisi instalasi sumber air lainnya,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil temuan itu, pihak Perumda Tugu Tirta Kota Malang kemudian menemui pemilik rumah kontrakan tersebut secara langsung. Di pertemuan itu, pemilik rumah diberikan edukasi dan pemahaman atas indikasi kebocoran instalasi rumah kontrakan tersebut.
“Mereka juga memahami situasi dan kemudian menyatakan sanggup untuk melakukan pembayaran yang telah disepakati,” kata Muhlas.

Meski begitu, pihaknya juga memberikan dispensasi dan keringanan proses pembayaran atau bisa dengan cara diangsur beberapa kali. Dengan demikian, pelanggan yang bersangkutan tidak jadi membayar tagihan sebesar Rp 1,6 juta itu.
“Jadi kami juga mengakomodir mekanisme pembayaran dan memberikan dispensasi berupa pengurangan atau diskon. Kemudian yang bersangkutan juga bisa mengangsur pembayarannya,” imbuhnya.
Sementara itu, pemilik rumah kontrakan, Wahyu mengatakan bahwa rumah tersebut memang disewakan oleh pasangan suami istri. Dikatakan, rumah tersebut juga sempat dikosongkan selama 2 bulan oleh pasutri itu.
“Terkait masalah tagihan ini, kami sudah bahas bersama pengontrak dan sudah clear untuk segera diselesaikan kewajiban pembayarannya. Kami juga kaget kenapa tiba tiba menjadi ramai,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko