MALANG, Tugumalang.id – Malang tidak hanya terkenal dengan wisatanya yang memukau, tetapi juga memiliki sejumlah pasar tradisional yang sarat akan sejarah dan budaya.
Pasar-pasar ini menjadi saksi perjalanan waktu, dari masa kolonial hingga era modern, tetap bertahan sebagai pusat ekonomi sekaligus bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Malang.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri beberapa pasar tradisional di Malang yang penuh sejarah.
1. Pasar Besar Malang
Pasar Besar Malang merupakan salah satu pasar tertua dan terbesar di Kota Malang. Berlokasi di jantung kota, pasar ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Mahal dan Langka, Pedagang Pasar Tradisional Pilih Tidak Jual Minyak Goreng
Pasar Besar adalah pusat perdagangan utama di kota ini, dan telah melewati beberapa kali renovasi akibat kerusakan, salah satunya karena kebakaran hebat pada tahun 2016.
Di Pasar Besar, pengunjung bisa menemukan beragam barang mulai dari kebutuhan pokok seperti sayuran dan daging, hingga barang-barang seperti kain, pakaian, dan peralatan rumah tangga.
Bagi pecinta kuliner, pasar ini juga menawarkan aneka jajanan tradisional yang lezat, seperti kue tradisional, cenil, hingga rawon khas Malang. Pasar ini juga menjadi cerminan aktivitas ekonomi masyarakat yang padat dan dinamis.
Selain fungsinya sebagai pusat ekonomi, Pasar Besar juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bangunan asli pasar ini dibangun dengan gaya arsitektur kolonial yang mencerminkan kejayaan masa lalu Malang sebagai kota penting di Hindia Belanda.
2. Pasar Oro-Oro Dowo
Pasar Oro-Oro Dowo dikenal sebagai salah satu pasar tradisional paling bersih di Malang. Pasar ini didirikan pada masa pemerintahan Belanda pada tahun 1932, dan hingga kini tetap mempertahankan sebagian besar arsitektur aslinya. Pasar ini telah menjadi contoh baik dalam pengelolaan pasar tradisional yang modern dan teratur.
Baca Juga: Disperindag Kabupaten Malang Pastikan Tidak Ada Pembatasan di Pasar Tradisional
Pasar Oro-Oro Dowo terkenal sebagai tempat di mana masyarakat setempat membeli sayur mayur segar, buah-buahan, dan bumbu-bumbu khas untuk masakan sehari-hari.
Keunikan pasar ini adalah atmosfernya yang bersih dan rapi, berbeda dengan kebanyakan pasar tradisional lainnya yang sering kali padat dan kurang teratur.
Renovasi pasar ini pada tahun 2012 menjadikannya lebih nyaman, dengan fasilitas modern namun tetap mempertahankan ciri khas tradisional.
Pasar ini juga memiliki nilai budaya yang kuat, karena menjadi tempat berkumpulnya para petani lokal yang menjual hasil kebun mereka langsung kepada konsumen. Sebagai bagian dari sejarah Malang, Pasar Oro-Oro Dowo mencerminkan kehidupan ekonomi yang berbasis agrikultur.
3. Pasar Klojen
Pasar Klojen mungkin tidak sepopuler Pasar Besar, tetapi pasar ini memegang peran penting dalam sejarah Malang. Terletak di daerah Klojen, pasar ini merupakan tempat para pedagang tradisional berinteraksi dengan masyarakat lokal, dan seperti pasar lainnya, menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Dikenal dengan atmosfernya yang hangat dan ramah, Pasar Klojen menjadi favorit bagi warga setempat yang ingin mencari bahan makanan segar dengan harga yang terjangkau.
Pasar Klojen juga menyimpan cerita tentang perkembangan kota Malang dari masa ke masa. Letaknya yang strategis dekat dengan pusat kota menjadikannya tempat yang mudah diakses oleh warga sekitar.
Meski kini bersaing dengan supermarket dan pusat perbelanjaan modern, pasar ini tetap menjadi pilihan banyak warga Malang yang lebih menyukai suasana tradisional dan personal dalam berbelanja.
4. Pasar Bunulrejo
Pasar Bunulrejo adalah pasar tradisional yang terletak di kawasan timur Malang. Pasar ini memiliki sejarah panjang dan menjadi salah satu pusat perdagangan penting di wilayah tersebut.
Meskipun tidak sebesar Pasar Besar, Pasar Bunulrejo tetap ramai dikunjungi warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Barang-barang yang dijual di pasar ini mencakup kebutuhan pokok, pakaian, hingga perlengkapan rumah tangga.
Pasar Bunulrejo juga dikenal dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pasar lainnya di Malang, sehingga menjadi pilihan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Sebagai pasar tradisional yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, Pasar Bunulrejo tetap mempertahankan suasana khas pasar rakyat yang penuh dengan interaksi sosial antar pedagang dan pembeli.
5. Pasar Dinoyo
Pasar Dinoyo adalah pasar yang telah beroperasi selama bertahun-tahun dan mengalami beberapa kali perubahan fisik. Berlokasi di area Dinoyo, pasar ini terkenal dengan berbagai produk lokal yang ditawarkan, mulai dari hasil pertanian, perikanan, hingga aneka jajanan tradisional.
Dahulu, pasar ini menjadi salah satu pusat perdagangan penting bagi masyarakat di sekitar kawasan Dinoyo, terutama pada masa awal perkembangannya.
Sebagai pasar dengan nilai sejarah, Pasar Dinoyo kini menjadi bagian dari wajah modern kota Malang setelah direnovasi dan digabung dengan mal modern, Dinoyo City.
Meskipun begitu, keberadaan pasar tradisional di dalamnya tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana belanja tradisional di tengah perkembangan kota.
Pasar-pasar tradisional di Malang bukan hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga simbol kehidupan masyarakat dan sejarah panjang kota ini.
Setiap pasar memiliki kisah tersendiri yang mencerminkan perkembangan sosial dan budaya masyarakat Malang dari masa ke masa.
Di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern, pasar-pasar tradisional ini tetap bertahan sebagai pusat ekonomi yang dinamis, menawarkan pengalaman otentik yang tidak tergantikan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Lutfa Putri Valentina (Magang)
Editor: Herlianto. A