Tugumalang.id – Novel berjudul “Tak Kenal Maka Ta’aruf” karya Mim Yudiarto bakal segera tayang ke layar lebar atau film bioskop. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Whida Rositama didapuk menjadi penulis naskah film tersebut.
Mim Yudiarto mengatakan bahwa novel maupun film ini menyisipkan pesan edukasi untuk Gen Z tentang ta’aruf. Film ini diharapkan bisa menjadi salah satu hasanah di tengah maraknya gaya pacaran pemuda masa kini.
“Ta’aruf kan dianggap model anti mainstream karena anak sekarang kan biasanya pacaran. Di sini kami coba seimbangkan informasi visual itu melalui film bahwa ada lo tuntuan bagi kita yang terutama yang Islam. Ini saya sajikan secara segar, nyaman dan gak kaku,” jelasnya, Selasa (7/5/2024).
“Misi kami edukasi dan penyeimbang terhadap karakter anak, remaja atau pemuda pada keluarga atau lingkungan pergaulan. Harapannya, Gen Z yang nonton punya khasanah,” imbuhnya.
Menurutnya, proses casting film ini sudah berlangsung dalam 6 hari terakhir. Kemudian skenario hingga crew juga sudah disiapkan. Pemeran pembantu menurutnya juga sudah lengkap.
Dikatakan, film ini tinggal menentukan 3 tokoh atau pemeran utamanya. Yakni karakter Faris yang pandai azan, ngaji dan memiliki vokal yang baik. Lalu ada Zoya, karakter berhijab, lembut, tegas dan teguh. Ketiga ada Cleo.
“Insyaallah pada Juli 2024, kami sudah mulai shooting. Lokasinya di kampus IPB Bogor dan Tebu Ireng Jombang. Target kami November sudah tayang,” ucapnya, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, film ini nantinya tak akan mengadaptasi penuh seperti apa yang ada di dalam novel. Hanya saja, dia memastikan alur cerita hingga nama karakter di film akan sama dengan novel karyanya.
“Kota Malang akan dipilih sebagai tempat premier karena antusiasnya ramai banget. Kemudian mungkin di Makassar juga,” ujarnya.
Terlebih, penulisan skenario film ini juga melibatkan dosen Fakultas
Humaniora UIN Malang yakni Whida Rositama. Dia menyebut bahwa dosen tersebut punya potensi besar.
“Saya mengenal beliau saat road show di UB. Beliau jadi pembahasnya dan saya lihat buku saya kok dicorat coret begitu banyaknya. Ya saya tantang aja untuk buat skenarionya,” ungkapnya.
“Hasil drafnya keren, ada ide yang keren dan dipakai di skenario. Tapi saya belum bisa spill karena ini yang paling menjual,” sambungnya.
Sementara itu, Whida Rositama sebagai penulis skenario film “Tak Kenal Maka Ta’aruf” mengatakan bahwa hanya memerlukan 7 hari dalam menulis skenario film tersebut. Namun dikatakan, sejauh ini ada 5 kali revisi dalam penulisan skenario itu.
“Saya menulisnya saat libur lebaran. Ini sudah revisi keempat dan mau revisi kelima karena menyesuaikan dari sudut pandang sutradara dan prosedur juga,” tuturnya.
Dia mengaku baru pertama ini terlibat dalam produksi film layar lebar yakni sebagai penulis skenario. Dikatakan, ada riset juga dalam penulisan skenario film ini.
“Kalau tantangannya, tidak ada yang lebih berat dari menyatukan visi misi 3 kepala (orang) berbeda. Karena ada sudut pandang sudut pandang tertentu yang harus dimasukkan juga,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A