MALANG, Tugumalang.id – Meski teknologi telah mendominasi kegiatan bagi anak muda saat ini, bukan berarti tak ada lagi kegiatan asyik yang bisa dilakukan tanpa handphone atau gadget lainnya. Di sanggar tari NDS Sanggarmoe Wagir, anak-anak muda bisa seru-seruan belajar kesenian tari tradisional.
Selain menyenangkan, belajar tari tradisional juga bisa mengasah keterampilan anak-anak sehingga mereka memiliki nilai tambah di luar bidang akademik. Tentunya, ini juga bisa menjadi upaya melestarikan kebudayaan asli Indonesia.
Baca Juga: Adelia Putri Lorendra, Putri Desa Kota Batu Sandang Mahkota Putri Tari Indonesia 2023
NDS, sanggar yang namanya diambil dari frasa Niat dan Sungguh-sungguh ini berada di Dusun Mendalan Kulon RT 22 RW 08, Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Setiap Rabu dan Jumat pukul 19.00 hingga pukul 21.00, sanggar ini dipadati 20 orang siswa yang ingin belajar tari tradisional.

Narahubung NDS Sanggarmoe, Hani mengatakan bahwa latihan diselenggarakan di malam hari karena kebanyakan para murid baru pulang sekolah di sore hari. “Anak-anak sekarang sekolahnya full day. Jadi kami menunggu mereka,” ujarnya kepada Tugu Malang ID beberapa waktu lalu.
Di NDS Sanggarmoe, berbagai tarian tradisional Jawa, kontemporer, dan kreasi Nusantara diajarkan. Tak ketinggalan, mereka juga mengajarkan sendratari dengan kisah asli Nusantara seperti Shinta dan Rama.
Baca Juga: Batik Banteng Agung Khas Kota Batu Merambah Pasar Internasional
“Kami juga mengajarkan filosofi arti-arti dari sebuah tarian. Kami mengajarkan bagaimana budaya Indonesia ini supaya bisa dikembangkan oleh generasi-generasi penerus,” terang Hani.

Sanggar yang dipimpin oleh Bopo Yogie ini tak hanya menerima murid usia anak-anak. Mahasiswa dan orang yang sudah bekerja yang ingin mempelajari tari juga disambut hangat di sanggar ini.
Tentunya, mereka tak hanya sekedar berlatih saja di sana. Setiap bulan, setidaknya para murid ini tampil sebanyak dua hingga tiga kali di pementasan seni. Mereka juga kerap mengikuti lomba dan memenangkan sejumlah penghargaan.
“Anak-anak sudah meraih juara 1 tari grup dan juara 3 tari tunggal. Mereka juga pernah jadi guest star dan mengisi acara-acara resmi,” tutur Hani.
Para penari NDS Sanggarmoe juga ikut tampil dalam acara Grand Finale Stand Up Malang Jeh (STMJ) yang digelar oleh Tugu Media Group pada Sabtu (16/12/2023) di Malang Creative Center (MCC). Mereka menampilkan tari remo di awal acara dan tari topeng ireng menjelang akhir acara.
“Tari remo kami tampilkan saat pembukaan karena biasanya tari remo itu untuk menyambut tamu atau opening event. Kemudian kan ini dalam rangka haul Gus Dur yang dari Jombang. Remo ini tari khasnya Jombang,” jelas Hani.
Para penari terlihat sangat antusias saat menunjukkan kebolehan mereka. Mereka lebih bersemangat lagi karena tampil di depan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang pada saat itu hadir untuk membuka acara.
Selain mengajarkan tari tradisional, NDS Sanggarmoe juga menawarkan jasa lainnya, yaitu jasa makeup, baik untuk acara spesial maupun makeup karakter serta jasa sewa kebaya dan baju tradisional.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A