MALANG, Tugumalang.id – Pada 27 November 2024 lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang meresmikan Museum Pendidikan yang mengalami penataan ulang. Museum yang terletak di Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur menyimpan beragam koleksi tentang sejarah pendidikan di Kota Malang dari masa ke masa.
Pada bagian depan, pengunjung akan disambut dengan sejarah pendidikan di Kota Malang dari masa kerajaan Hindu – Buddha, tepatnya pada masa Kerajaan Singhasari.
Kemudian potret pendidikan di Kota Malang pada masa perang dunia pertama yang terdapat grafis dan foto anak bersekolah mengenakan masker khusus di masa perang.
Baca Juga: UIN Malang Resmikan Laboratorium dan Museum Pendidikan Islam
Selanjutnya, pengunjung dapat melihat sejarah perkembangan pendidikan di Kota Malang hingga dijadikan kota pendidikan pada tahun 1969.
Koordinator Museum Pendidikan Malang, Adini Nur Rahmiza menjelaskan bahwa setiap koleksi yang ada menampilkan pesan moral dari masa masing-masing. Misalnya pada masa kerajaan yang menampilkan bahwa pendidikan pada saat itu mempelajari baik dan buruknya norma dalam memperlakukan raja dan masyarakat.
“Pendidikan pada masa kerajaan yang di sini pada masa kerajaan kita mempelajari baik dan buruknya norma tentang bagaimana memperlakukan raja dan juga bagaimana memperlakukan masyarakat,” tutur perempuan yang akrab disapa Rara itu kepada Tugumalang.id, Senin (2/12/2024).
Lalu beralih ke potret anak mengenakan masker khusus saat bersekolah, Rara menuturkan bahwa pada masa tersebut adalah sejarah pendidikan di Kota Malang pada masa kronik. Karena waktu itu banyak terjadi pertempuran, anak-anak yang bersekolah menggunakan masker khusus sebagai alat bantu pernafasan.
“Jadi karena waktu itu masa kronik, murid diwajibkan menggunakan alat bantu pernafasan karena dulu masih pada zaman perang untuk melindungi dari polusi udara sisa-sisa perang,” jelasnya.
Di sebelah potret anak memakai masker tersebut, juga terdapat infografis tentang pendidikan di Kota Malang pada tahun 1951. Saat itu masyarakat dapat mengakses informasi pemasukan dan pengeluaran pemerintah pada saat itu.
Baca Juga: Kenang Jasa WR Supratman, Museum Musik Indonesia Gelar Berbagai Event
Beranjak ke sudut lain di Museum Pendidikan juga menampilan edukasi pembelajaran biologi. Terdapat koleksi hewan darat, udara, dan juga air dari hewan yang diawetkan.
Rara kemudian menunjukkan koleksi lainnya seperti miniatur suasana kelas pada masa lampau. Kemudian sabak, rapor siswa yang ditulis di daun lontar pada zaman kuno, buku-buku media pembelajaran terdahulu, miniatur para pahlawan nasional, hingga koleksi mesin ketik kuno tahun 1930 – 1980.
Selain itu, juga terdapat movie room dengan kapasitas 30 – 50 orang untuk pengunjung yang datang secara rombongan. Nantinya sebagian pengunjung dapat menikmati pemutaran video sejarah tentang Kota Malang di movie room tersebut sembari menunggu giliran mengunjungi koleksi Museum Pendidikan.
“Kalau pengunjung datang dengan rombongan yang cukup besar. Biasanya kami arahkan untuk bergiliran, jadi sebagian ada yang di movie room menyaksikan tayangan video sejarah dan yang lain kami bawa berkeliling melihat koleksi museum,” terangnya.
Bagi Anda yang tertarik mengunjungi Museum Pendidikan dapat berkunjung di jam operasional yakni Senin – Jumat pukul 08.30 – 16.00 WIB. Sementara untuk hari Sabtu – Minggu, museum tutup.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Redaktur: jatmiko