Tugumalang.id – Dari sekian warung yang menyediakan beragam kuliner enak di Malang Raya, Tugu Malang merekomendasikan anda untuk berkunjung ke sebuah kedai bernama Kopi Sontoloyo. Lokasi persisnya ada di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Tak hanya minuman, Kopi Sontoloyo juga punya beraneka macam menu makanan dan minuman yang menggugah selera. Dari sekian pilihan yang ada, direkomendasikan untuk mencoba menu nasi lodeh pedas khas Sontoloyo.
Seporsi nasi lodeh ini isinya ada nasi putih, sayur lodeh isi tempe, tahu, dan irisan daging dan ayam goreng. Semua disajikan fresh dan panas. Baiknya langsung disantap karena hawa dingin Kota Apel ini akan membuatnya hangat.
Cita rasa kuah lodeh ini dijamin akan membuat lidah anda ingin mengatakan tambah dan tambah lagi. ”Rasanya buat saya ngangenin sih. Selain emang enak, tapi pas nyesep kuahnya ini jadi bikin kangen rumah,” ucap Dhita (32), pengunjung asal Yogyakarta.
Dhita menuturkan bahwa tingkat kepedasan sayur lodeh ini juga tak begitu kentara seperti namanya. Namun justru takaran pedas seperti itulah yang menurut dia sempurna. ”Pedas, manis, gurih semua komplit,” kata dia.
Untuk sajian pelengkapnya, anda juga bisa memesan aneka macam gorengan hangat seperti mendoan, tempe, tahu, hingga pisang goreng. Hampir semua menunya adalah menu berbahan baku dari hasil tani masyarakat Kota Batu yang memang mayoritas adalah petani.
Untuk minuman, anda juga menyesap berbagai aneka wedangan khas tradisional seperti wedang uwuh, wedang jahe atau jahe susu, kunir asem hingga beras kencur.
Lalu untuk menu kopi ada kopi lokal seperti Kopi Dampit, Kopi Arjuna, dan juga ada Kopi Sontoloyo.
Selain nasi lodeh, anda juga masih punya pilihan lain seperti nasi goreng jawa, bakmi jawa, soto seger, atau juga nasi paru pedas. Dijamin semua hidangan yang ada di sini tidak mengecewakan.
Selain makanan dan minuman yang bikin lidah anda bergoyang, anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan lanskap Gunung Arjuno hingga Panderman. Suasananya akan lebih paripurna ketika anda datang pada sore hari.
Sensasi pemandangan alam itu semakin didukung dengan suasana kedai yang sengaja ditata dengan nuansa tradisional khas bangunan arsitektur Jawa. Mulai dari rumah jo,glo, ornamen yang serba kayu dan berbagai atribut hias tradisional yang nyeni lainnya.
”Ya kalo kesini itu ya kesannya kayak berkunjung ke rumah mbah buyut di desa. Mengingatkan kita pas waktu masih anak-anak. Ah, favorit deh disini,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti