Tugumalang.id – Di Malang Raya dalam beberapa tahun terakhir bermunculan sekolah internasional bertitel IIBS (Internasional Islamic Boarding School). Salah satunya adalah Al Maahira yang berada di daerah Karangpoloso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sekolah yang sudah berusia tiga tahun ini mempunyai lokasi strategis. Yakni, jaraknya hanya delapan menit dari pintu keluar tol Singosari atau tol Karanglo. Sekolah ini berada dalam satu kompleks dengan Perumahan Royal Tirtasani, Kepuharjo Wetan, Karangploso, Kabupaten Malang.
”Lokasi yang strategis memang menjadi poin plus kami,” kata Humas Al Maahira Ustaz Wartono saat menemui rombongan dari tugumalang.id, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: 20 Sekolah di Kota Malang Terima Penghargaan Adiwiyata, Berikut Pesan Wali Kota
Sekolah ini menjadikan bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari mereka. Selain itu, banyak ekstrakurikuler yang disediakan oleh pihak sekolah seperti basket, berkuda, panahan, jurnalistik, dan lain sebagainya. Sekolah yang saat ini masih dikhusukan untuk perempuan ini menyediakan asrama bagi para pelajarnya.
Pada setiap asrama, disediakan lift untuk setiap lantai. Dalam 1 kamar dengan ukuran 7×20 meter persegi. Satu siswa memiliki satu ranjang tempat tidur. Dalam satu kamar yang cukup luas tersebut, muat untuk sepuluh siswa.
Dengan fasilitas yang lumayan lengkap itu, IIBS Al Maahira terbilang murah untuk biayanya. Yakni, sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta untuk SPP setiap bulannya. Sedangkan uang gedung atau uang masuknya mencapai Rp36 juta. Biaya sebesar itu termasuk laundry, uang makan, seragam, dan disediakan tenaga medis untuk memantau kesehatan para siswa yang tinggal di asrama pesantren sekolah.
Sekolah ini biasanya membuka satu tahun sebelumnya dan akan ditutup jika kuota sudah memenuhi. Untuk SMP, kuota yang tersedia sekitar 360 dan untuk SMA ada 180 siswa. Dalam setiap pendaftaran calon siswa bisa mencapai 800 pendaftar dan akan dilakukan seleksi dan beberapa tes untuk setiap calon siswa.
“Siswa kita paling banyak dari Jawa Timur dan juga dari Kalimantan,” pungkasnya.
Reporter: Amanda
Editor: Herlianto. A