MALANG, Tugumalang.id – Candi Badut merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang lokasinya berada tidak jauh dari Kota Malang. Lokasi candi tersebut berada di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang tidak jauh dari pusat kota.
Konon, Candi Badut diyakini sebagai candi tertua yang ada di Jawa Timur diperkirakan di bangun sekitar tahun 760 masehi atau tepatnya di abad ke-8 di era Kerajaan Kanjuruhan. Informasi berdirinya Candi Badut tertuang dalam Prasasti Dinoyo.
Candi Badut diduga merupakan peninggalan dari raja Kerajaan Kanjuruhan yakni Raja Gajayana. Seperti diketahui bahwa Kerajaan Kanjuruhan merupakan salah satu kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Malang Raya sebelum Kerajaan Singasari.
Dalam Prasasti Dinoyo menuliskan bahwa Raja Gajayana membangun Candi Badut sebagai kuil indah untuk pemujaan kepada Sang Resi Agung yang diresmikan dalam Arca Agastya baru yang terbuat dari batu hitam.
Baca Juga: Mengenal Situs Cagar Budaya Candi Badut Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan
Tujuan Raja Gajayana saat itu adalah bangunan candi diharapkan dapat membinasakan penyakit yang menghilangkan semanagat di kalangan masyarakat Kerajaan Kanjuruhan pada saat itu.
Nama Badut sendiri diambil dari nama kecil Raja Gajayana yakni Liswa yang memiliki makna anak komedi, tukang lawak, atau tukang penghibur. Kata tersebut bermakna sama dengan badut yakni seseorang yang menghibur atau berbuat lucu untuk menyenangkan hati orang lain.
Itulah alasan mengapa candi bercorak Hindu tersebut dinamai Candi Badut.
Berbeda dengan arsitektur candi yang berada di Jawa Tengah, Candi Badut dibangun dengan bentuk sedikit melebar atau tambun menghadap ke barat. Di depan candi induk terpadat sisa-sisa fondasi tiga candi pendamping atau perwara.
Baca Juga: 12 Candi Hindu dan Budha di Malang Raya
Lalu kaki Candi Badut berbentuk bujur sangkar tanpa ada hiasan yang berdiri di atas batur. Kemudian di sisi barata atau di depan pintu masuk candi terdapat penampil tangga naik dan pipi tangga berbentuk lengkungan dan berujung bentuk ukel dengan bagian atas berhias kepala naga.
Sementara di sisi utara dan selatan bagian pipi tangga berhias ornamen burung yang tengah berdiri di atas bunga teratai. Di bagian tangga naik menuju ke area dalam Candi Badut di kanan kiri terdapat hiasan berupa Makara yakni makhluk mitologi dalam agama Hindu.
Dinding luar candi di bagian relung-relung dihiasai motif kala (kepala raksasa) tanpa rahang bawah dan bingkai penampilannya dihias dengan sulur-suluran. Di bagian relung utara terdapat Arca Durga dan di selatan terdapat Arca Agastya.
Terdapat pula arca lingga-yoni sebagai perlambang kehidupan manusia di dalam bilik Candi Badut tetapi kondisinya tidak utuh.
Bagian atap candi juga diperkirakan telah runtuh sehingga yang ditemui adalah bentuk Candi Badut seperti saat ini.
Melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 203/M/2016 menetapkan Candi Badut sebagai bangunan cagar budaya sekaligus menjadi candi tertua di Jawa Timur.
Candi Badut ditemukan pada tahun 1921 oleh seorang pegawai pemerintahan kolonial Belanda bernama Maureen Brecher yang selanjutnya dilakukan pemugaran pada bangunan candi pada tahun 1923 sampai 1926.
Semula Candi Badut ditemukan dalam kondisi rusak dan sebagian bangunan candi tertutup tanah.
Demikian informasi mengenai Candi Badut sebagai candi tertua di Jawa Timur sekaligus destinasi wisata sejarah di Kota Malang. Semoga bermanfaat!
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko