Kota Batu, Tugumalang.id – Mega proyek Pasar Induk Among Tani Kota Batu telah rampung pada Mei 2023 ini. Akhirnya, pasar tradisional yang sebelumnya dikenal kumuh tersebut memiliki wajah baru. Lebih bersih, nyaman dan modern.
Kini, sejumlah 3.306 pedagang sudah akan bersiap berpindah ke tempatnya yang baru. Mereka akan menempati kios barunya dengan segala fasilitas penunjang yang lebih modern daripada sebelumnya maksimal hingga Juni 2023 mendatang.

Lalu, seperti apa penampakan wajah baru Pasar Induk Among Tani Kota Batu yang memakan dana APBN senilai 152 miliar itu? Reporter tugumalang.id berkesempatan melihat langsung lanskap bangunan bekas pasar legendaris tersebut dari dalam.
Kini, Pasar Induk Among Tani yang berdiri di atas lahan seluas 34 hektare dengan total luas bangunan 36 hektare itu dibangun sebanyak 3 lantai. Tiap lantai dihuni pedagang sesuai jenis dagangannya masing-masing. Di lantai bawah dikhususkan untuk dagangan basah seperti daging.
Agar tidak kembali terkesan kumuh dan bau, zonasi dagangan basah telah terintegrasi dengan sistem Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) sesuai konsep green building. Pasar Induk Among Tani ini digadang-gadang menjadi satu-satunya pasar yang memiliki sistem IPAL.

Lalu, dari sisi lanskap bangunannya bahkan tidak menyerupai pasar. Namun justru menyerupai mal. Apalagi ditambah dengan tangga eskalator yang ada di bagian lobi Nantinya di bagian lobi ini juga bisa dimanfaatkan untuk event-event UMKM.
“Setelah saya berkeliling, saya kira desainnya sangat mendukung ruang interaksi yang aman dan nyaman antar penjual, pembeli dan juga wisatawan. Sangat mungkin mendukung konsep one stop services seperti ide awalnya,” kata Gubernur Jatim Khofifah saat berkunjung beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Rampung, Dewan Usulkan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Dikelola Dinas Khusus
Bahkan rencananya di sana juga akan ditempatkan sejumlah lembaga perbankan untuk mencegah aksi rentenir yang kerap beroperasi di pasar-pasar. Jadi, jika pedagang membutuhkan bantuan pembiayaan, bisa langsung mengaksesnya di satu tempat.
Dengan begitu, kehadiran Pasar Induk Among Tani yang sempat meleset sejak beberapa tahun terakhir itu kembali menjadi pusat kegiatan ekonomi utama di Kota Batu. Dalam waktu dekat, pedagang akan berpindah setelah mendapatkan nomor undian.
Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono memastikan nantinya pemindahan pedagang dari tempat relokasi akan berjalan dengan dua tahapan.

Tahapan pertama, ada sebanyak 2.209 pedagang akan pindah lebih dulu karena telah mengantongi SK resmi. Sisanya, 1.097 yang merupakan pedagang PKL pagi akan dipindah dalam tempo sebulan berikutnya.
“Saya pastikan pedagang yang masuk nanti sesuai dengan data awal yang saya pegang, yakni 3.306 pedagang yang sah dan tidak ada lagi pedagang baru,” tegas Eko.
Nantinya, sistem pengelolaan pasar tradisional rasa modern ini masih akan menggunakan sistem Unit Pelaksana Teknis (UPT) karena sistem dan regulasi telah terbentuk sebelumnya.

Apabila pengelolaan dengan sistem tersebut seiring waktu dirasa kurang mumpuni, maka Diskumdag akan segera melakukan peningkatan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
“Untuk retribusi pasar, belum tahu naik atau tidak. Yang pasti, untuk fasilitas kelistrikan dan lain-lain sebagainya di setiap lapak akan kami pasang saklar meteran listrik sehingga biayanya akan ditanggung oleh pedagang sendiri,” ujarnya.
Kini, banyak pihak berharap pasar induk ini nanti bisa diresmikan Presiden Joko Widodo mengingat ini adalah proyek strategis nasional yang telah menyerap anggaran senilai Rp 152 miliar.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko