MALANG, Tugumalang.id – Sterilisasi atau pengangkatan alat reproduksi pada kucing rupanya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mereka. Salah satunya adalah mencegah risiko-risiko penyakit yang terjadi pada alat reproduksi tersebut.
Dokter hewan Klinik Karlos Satwa Sehat, drh Desy Andriani membeberkan berbagai manfaat dari steril kucing selain untuk mencegah terjadinya overpopulasi.
“Setelah disteril, kucing lebih sehat dan umurnya lebih panjang. Nggak ada gangguan-gangguan reproduksi lagi,” kata Desy saat dihubungi, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, ada beberapa risiko penyakit pada kucing yang bisa terjadi apabila kucing tidak disteril. Salah satunya adalah feline lower urinary tract disease (FLUTD).
FLUTD cukup banyak terjadi pada kucing jantan. Ini disebabkan karena kucing menahan pipis saat stress di masa birahi.
“Lumennya menyempit sehingga menjadi infeksi saluran kencing. Jadi dia susah kencing,” jelas Desy.
Risiko penyakit lainnya yang bisa terjadi pada kucing jantan yang tidak disteril adalah tumor testis, kanker prostat, dan infeksi penis.
Sementara risiko penyakit di kucing betina yang tidak disteril yaitu pyometra (infeksi rahim), endometriosis (jaringan tumbuh di luar dinding rahim), dan kista.
“Belum lagi risiko lain seperti keguguran dan distokia (kesulitan melahirkan). Kucing liar melahirkan kan sendirian. Kalau dia mengalami distokia dan tidak ada yang menolong, dia akan mati,” kata Desy.
Desy menuturkan bahwa kucing yang disteril bisa lebih sehat dan gendut karena makanannya bisa diserap oleh tubuh kucing secara maksimal.
“Makanan yang dimakan oleh kucing itu fungsinya terbagi menjadi dua, yang pertama untuk metabolisme tubuh, kedua untuk reproduksi. Kucing yang masih produktif nggak akan bisa gendut karena dia birahi terus. Jadi makanannya itu terserap buat itu,” jelas Desy.
Selain itu, kucing yang mengalami birahi akan rentan stress sehingga ia tidak mau makan dan itu akan meningkatkan risiko gastritis.
“Birahi pada kucing, jika tidak tersalurkan akan memicu stress dan stress ini menyebabkan berbagai macam penyakit. Misalnya karena stress, dia nggak mau makan, akhirnya dia terkena gastritis,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan tidak ada efek samping dari steril. Kucing bisa disteril mulai dari usia enam bulan.
Repoter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko