Dr.dr.Amalia Tri Utami,S.Ked,M.Biomed
Dari hadits Rosululullah Muhammad SAW yang berbunyi,
“Jamur kam’ah (truffle) berasal dari manna, airnya mengandung obat penawar bagi mata.” (H.R. Bukhari)
Rasa jamur truffle yang unik telah menjadikan jamur ini sebagai bahan makanan yang sangat diminati. Namun, truffle tidak cukup untuk dianggap hanya sebagai bahan makanan mahal namun karena potensi nutrisi dan obat-obatan mereka yang terkenal tanpa ada efek samping yang pernah dilaporkan.

Spesies truffle sangat kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, protein, serat, mineral, asam lemak, dan asam amino. Studi terbaru telah mengidentifikasi beragam senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid, dan polisakarida dalam truffle dan mengungkapkan potensinya sebagai antikanker, antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, agen antidiabetes.
Namun demikian, sebagian besar penelitian telah berfokus pada studi in vitro dan penelitian terbatas pada penerapan truffle dalam terapi praktis. Studi di masa depan perlu mengoptimalkan proses ekstraksi yang halal untuk mendapatkan hasil tinggi dari senyawa bioaktifnya.
Aktivitas Antimikroba
Aktivitas antimikroba jamur truffle telah dilaporkan dengan baik selama beberapa dekade. Peneliti Janakat et al. menemukan bahwa ekstrak air yang diperoleh dari truffle menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus sebesar 66,4%.
Menurut Owaid et al., nanopartikel yang disintesis oleh jamur truffle menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram negatif dan gram positif, terutama bakteri infeksi mata, Pseudomonas aeruginosa. Dalam studi lain yang dilakukan oleh Casarica et al., ekstrak air dari jamur truffle memiliki sifat antimikroba terhadap Escherichia, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus, dan akibatnya, penggunaannya disarankan untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh ketiga spesies bakteri tersebut.

Truffle dari zona kering Tunisia juga menunjukkan aktivitas penghambatan yang luar biasa terhadap tiga spesies bakteri gram positif dan empat spesies bakteri gram negatif termasuk Salmonella typhimurium, Escherichia, Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus faecalis, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, dan Bacillus subtilis.
Penelitian Dib-Bellahouel dan Fortas menemukan bahwa pertumbuhan Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus dihambat oleh ekstrak truffle yang mengandung pyrazines dan turunannya sebagai senyawa aktif antimikroba. Stojković et al. mengungkapkan bahwa ekstrak air dari truffle secara efisien menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dalam sup ayam yang disimpan di lemari es dan pada suhu kamar.
Aktivitas antivirus
Sebuah studi baru-baru ini di Irak menunjukkan bahwa jamur truffle pada beberapa respons hematologis dan imunologis pada pasien dengan COVID-19 memiliki peran penting dalam membantu dalam pengobatan infeksi COVID-19.
Jamur adalah sumber makanan tertinggi untuk egotheionine antioksidan yang mengandung sulfur yang unik. Asam amino ini adalah produk yang umumnya diakui sebagai GRAS oleh FDA dan masuk ke rantai makanan terutama melalui konsumsi jamur truffle. Ada sebuah studi baru-baru ini yang mengungkapkan peran ergotheionine yang berpotensi menguntungkan dalam kasus SARS-CoV-2
*Dosen Fakultas Kedokteran salah satu PTN di Kota Malang
1. Muslim Doctor (lambert publishing)
2. Blink Blink Solutions from Prophet Muhammad: To Solve Medical Cases in COVID-19 Era (lambert publishing)
editor: jatmiko