MALANG, Tugumalang.id – Perlahan tapi pasti, seorang Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang ini berhasil menunjukkan kontribusinya di Sektor Pendidikan. Ia bernama Ariel Alvi Zahry.
Ariel, sapaannya, berangkat dari keluarga yang sederhana dan dilahirkan dari kedua orang tua yang hanya lulusan SD saja. Kesederhanaan itu tak membuatnya malu.
Justru mendorong mahasiswa asli Madiun itu untuk ikut serta dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia lewat sederet prestasinya.
Awalnya ia merupakan seorang guru ngaji sukarela di desa, kemudian menjadi The Winner Putra Pendidikan Jawa Timur Tahun 2022.
Dengan sederet pencapaian lainnya, Ariel menjadi Delegasi Fully Funded Semangat Muda Indonesia Youth Teaching Chapter Malaysia di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia pada bulan juli tahun 2023.
Berkat kiprah dan semangatnya, Ariel berhasil lolos rangkaian seleksi yang diselenggarakan oleh Organisasi Pemuda bernama Semangat Muda Indonesia, dan menyingkirkan beberapa orang pendaftar pada program tersebut.
“Awalnya saya ragu karena ini merupakan kali pertamanya saya mengikuti program semacam pengabdian, apalagi programnya diselenggarakan di luar negeri,” kata Ariel.
Apalagi, lanjutnya, jumlah pendaftar program itu cukup banyak dan yang akan diloloskan menjadi delegasi hanya dua orang saja, artinya, persaingannya sangat sengit.
BACA JUGA: Perjalanan Tim Mahasiswa UIN Malang Raih Medali Perak di Kompetisi Internasional WYIE 2023
“Tapi saya tetap optimis saja, apapun hasilnya itulah buah dari usaha saya dan Alhamdulillah saya lolos menjadi Delegasi Fully Funded bersama mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya,” sambungnya.
Ariel sangat bersyukur karena perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Meskipun ia bukan seorang mahasiswa yang mengambil jurusan pendidikan.
Tapi tak ada salahnya bagi Ariel untuk ikut serta dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia guna mendukung SDGs Goal 4. Yakni, Quality Education atau menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Selama menempuh program Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, ia bersama dengan beberapa delegasi lainnya membantu KBRI untuk mengajari anak-anak para migran yang tidak mendapatkan akses pendidikan formal.
“Karena sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi ‘Setiap Warga Negara berhak mendapat pendidikan’ dan itu menurut saya termasuk anak para migran yang berada di luar negeri,” terangnya.
Selain itu, ia turut andil mengenalkan budaya Indonesia. “Agar mereka mengenali dan lebih dekat dengan negara asal kedua orang tua atau bahkan nenek moyangnya” imbuhnya.
Melalui keterlibatannya dalam program tersebut, Ariel berharap dapat membantu khususnya anak-anak para migran agar memiliki cita-cita yang tinggi, dan bisa kembali ke negara asal nenek moyangnya yaitu Indonesia.
Baginya, mereka yang akan menjadi Agen of Producer sehingga menciptakan perubahan nyata, memberikan kontribusi penting serta signifikan untuk menerapkan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan yang aplikatif.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko