BATU, Tugumalang.id – Legislatif meminta permasalahan yang mendera Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Batu Wisata Resource (BWR) di Kota Batu, Jawa Timur segera diselesaikan. Terutama perihal laporan pertanggungjawaban keuangan tahun 2022 dan perihal piutang yang tidak diketahui rimbanya hingga saat ini.
Pasalnya, uang itu merupakan dana penyertaan modal yang dialokasikan dari APBD. Perlu diketahui, pada 2021, BWR disinyalir mendapat kucuran dana penyertaan modal senilai Rp 11 miliar. Namun, tidak ada keuntungan sama sekali.
Bahkan sisa uang yang tersimpan di kas BWR hanya tersisa Rp 170 juta. Situasi itu bahkan masih terjadi di kepemimpinan direktur yang baru dan pada akhirnya ikut mengundurkan diri.
Informasi dihimpun, usaha-usaha yang dijalankan PT BWR sejauh ini berbentuk bengkel, toko sembako hingga usaha berjualan pasir. Dari usaha-usaha itu diketahui mendapat keuntungan pada 2020 sebesar Rp 89 juta dan tahun 2019 sebesar Rp 74 juta.
Terbaru, semua usaha itu diketahui kini sudah tak lagi beroperasi. Seperti salah satunya unit usaha bengkel yang berada di Jalan Kartini yang sudah tutup tak beroperasi sejak setahun terakhir. Namun, uang yang tersisa di kas BWR pada 2021 hanya tersisa Rp 170 juta tanpa keterangan yang jelas.
Anggota DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto telah memberikan mandat kepada PT BWR berupa 4 poin. Salah satunya adalah segera membuat laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2022 dan menginventarisir masalah-masalah yang dihadapi.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Batu ini menambahkan BWR segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk merumuskan solusi alternatif. ”Setelah ada solusi, nanti baru menentukan langkah-langkah strategis perbaikan BWR selanjutnya. Saya harap BWR bisa bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Saat ini, perusahaan plat merah itu tengah diaudit sehingga operasonal BWR sementara ditangguhkan sampai ada penjabat definitif. Komisaris BWR Kota Batu, Aries Setiawan menuturkan proses audit oleh akuntan publik ini ditarget selesai selama 3 bulan.
”Setelah hasil keluar baru digelar RUPS untuk menentukan tindak lanjut seperti apa,” terang Aries.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala DLH Kota Batu itu membenarkan jika dalam laporan terakhir, uang penyertaan modal BWR di tahun 2021 tersisa Rp 170 juta. ”Uang tersebut saat ini masih tersimpan di Bank Jatim dan tidak bisa digunakan hingga ada Dirut definitif,” tuturnya.
Perlu diketahui bahwa Direktur PT BWR dijabat Bagyo Prasasti Prasetyo selama periode 2016-2021. Masa kepemimpinan Bagyo berakhir pada 18 Januari lalu.
Setelah jabatannya berakhir dilakukan seleksi pemilihan direksi BWR baru dan resmi menunjuk Mohammad Reza Januar sebagai Dirut PT. BWR Kota Batu periode 2021-2026. Namun baru tujuh bulan menjabat Mohammad Reza Januar resmi mengundurkan diri.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko