Tugumalang.id – Pesantren Karanggenting Kota Malang mengkaji kitab unik berjudul rsyad al-Ikhwan fi Bayani al-Hukm al-Qohwah wa al-Dhukhon atau Kitab Kopi dan Rokok karya Syekh Ihsan Jampes, seorang ulama dengan reputasi keilmuan internasional.
Kajian yang diadakan setiap setelah tarawih itu dimulai pada Jumat, 28 Februari 2025 sekitar pukul 09.30 WIB. Kegiatan itu sekaligus menjadi ajang berkumpulnya para santri dan masyarakat untuk mendalami sejarah serta hukum kopi dan rokok. Dua hal yang sebetulnya masih kontroversial di masyarakat.
Kajian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ramadan di Pesantren Karanggenting. Acara yang dihadiri oleh warga lokal dan dari luar kota ini dipandu oleh Fathul H. Panata Praja, Ketua Lesbumi NU Kota Malang.
Baca Juga: Kesadaran Warga Kota Batu Tidak Merokok di KTR Diklaim Tinggi
Alumni UIN Malang itu mengawali kajiannya dengan doa dan memaparkan latar belakang Syekh Ihsan Jampes, yang dikenal pernah mengikuti kegiatan wayang pada masa mudanya.
Kitab yang dikaji yang ditulis 1930-an di Jampes Kediri itu memuat penafsiran tentang sejarah, hukum, dan fenomena kopi serta rokok, termasuk adab merokok dan aturan jual beli rokok.
“Kitab ini disusun sebagai respons terhadap larangan kopi dan rokok dianggap haram pada waktu itu,” kata Fathul.
Dia menjelaskan bahwa kitab ini tidak hanya menceritakan sejarah kopi dan tembakau, tetapi juga memaparkan perdebatan ulama yang menghalalkan dan mengharamkan kedua hal tersebut.
Baca Juga: Berhenti Merokok ! Ini 5 Cara Ampuh Hidup Sehat
Menurut penjelasannya, kitab ini menjadi sumber pemahaman yang netral, sehingga baik penggemar kopi dan perokok maupun mereka yang menolak keduanya bisa memperoleh informasi yang seimbang.
“Selain itu, kitab ini juga mengulas tentang efek kesehatan dari konsumsi rokok dan kopi, memberikan gambaran tentang risiko serta adab yang harus dijaga dalam penggunaannya,” lanjutnya.
Fathul menekankan bahwa kajian kitab ini sangat penting karena belum ada ulama lain di Indonesia yang secara spesifik mengulas topik ini.
“Kitab ini penting karena memberikan pemahaman mendalam dan seimbang tentang kopi dan rokok, dua hal yang sangat melekat dalam budaya kita. Dengan pemahaman ini, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi perdebatan dan memilih sikap yang adil,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan harapan agar melalui kajian ini, budaya dan nilai-nilai tradisional tetap dilestarikan, serta agar karya Syekh Ihsan Jampes tidak terlupakan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Muhammad Veri Adrianto Ivansa / Magang
Editor: Herlianto. A