Tugumalang.id – Siapa yang tak mengenal Primal Land, developer hunian Islami terbesar dan terluas di Malang Raya. Perusahaan ini sukses melakukan terobosan besar tak hanya konsep perumahannya saja yang Islami tetapi juga transaksi jual belinya Islami, yaitu tanpa riba.
Kita bisa menyebut beberapa perumahan yang berhasil digarap oleh perusahaan ini, di antaranya Puri Astagina, Cozy Kos, Safia Boarding House, dan beberapa lainnya. Di balik suksesnya Prima Land ada nama besar yang merintis, dia adalah Rendra Masdrajad Safaat.
Dalam sebuah kesempatan, pria kelahiran Bondowoso itu menceritakan perjalanan bisnisnya dari nol hingga saat ini. From zero to hero. Perjalanan yang penuh perjuangan, keberhasilan dan mimpi-mimpi besar.
Baca Juga: PSU Senilai Rp 49 Miliar Lebih di 3 Perumahan Kota Batu Akhirnya Diserahkan
Menurut Rendra, awalnya dia memiliki banyak bisnis yang tak terlalu menguntungkan, seperti warnet, rental mobil, trading, dst. Namun, dia tidak pernah menyerah dan terus mencari peluang untuk memperbaiki kehidupannya. Pria enam anak itu tidak malu untuk memulai dari nol, bahkan dia pernah menjadi penjaga warnet.
Dengan ketangguhan dan semangat untuk terus belajar, Rendra menjalani berbagai proyek bisnis, termasuk agen properti dan pengembangan perumahan. Semua pengalaman ini membentuknya menjadi seorang pengusaha yang tangguh.
Salah satu momen mengubah hidup dalam perjalanan Rendra adalah ketika ia memutuskan untuk hijrah dalam berbisnis. Hijrah dalam arti tidak menggunakan pola riba sebagaimana yang ada di bank.
“Waktu saya hijrah, saya berjanji kepada Allah. Ya Allah, kau pasti akan memberi jalan kepadaku, 1M perbulan dengan cara yang Engkau ridai,” ucapnya.
Baca Juga: Lahan Perumahan Capai 4.103 Haktare, Kota Malang Jadi Kota Beton?
Ia meyakini bahwa menjalankan usaha yang halal dan tanpa riba adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Dan, ia berhasil membuktikannya walaupun di awal-awal sempat mengalami tantangan yang berat.
Prima Land, perusahaan yang didirikan Rendra, menawarkan konsep hunian Islami tanpa riba, dengan cicilan minimal 2 tahun dan DP 30-50 persen. Pihaknya menargetkan pasar menengah ke atas yang sudah mengerti prinsip-prinsip Islami.
Prima Land memiliki tujuan besar untuk membangun hunian Islami yang tanpa bank, tanpa denda, dan memiliki kawasan dan nilai yang lengkap. Dia selalu berupaya pada setiap perumahan yang dia bangun untuk mendirikan tempat ibadah.
Prima Land ingin menciptakan lingkungan hunian Islami yang dekat dengan masjid dan sunnah, sehingga anak-anak warga perumahan dapat tumbuh dalam lingkungan yang baik. Mereka bermimpi menjadi bagian dari membangun peradaban Islami melalui hunian Islami yang seluas-luasnya dan menciptakan kawasan yang tenang dan tentram.
Tak hanya itu, Prima Land juga memiliki rencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2025. IPO ini diharapkan akan membantu Prima Land mendapatkan dukungan dari investor dan memungkinkan perusahaan untuk berkembang lebih cepat. Rendra sangat menekankan pentingnya memiliki tim yang kuat dan profesional dalam mengelola perusahaan agar dapat mencapai visi besar mereka.
Prima Land berencana untuk IPO pada tahun 2025 agar dapat mewujudkan hunian Islami dengan cicilan yang terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah. Mereka memiliki mimpi besar untuk mengantarkan saudara-saudara yang kurang mampu memiliki rumah dengan cicilan yang terjangkau, tanpa riba, dan tanpa denda.
Di akhir wawancaranya, Rendra sebagai owner Prima Land berharap bahwa perusahaanya dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam mewujudkan hunian Islami yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.
Penulis: Rahayu SJ
Editor: Herlianto. A