MALANG, Tugumalang.id – Dwi Verawati, remaja asal Madiun, Jawa Timur menjadi satu dari sekian orang di dunia yang berhasil membuktikan bahwa mimpi bisa diraih dengan usaha, tekad dan doa orang tua. Kini, dia bisa meraih mimpi besar yang diimpikannya sejak di bangku SMK untuk bekerja di Jepang.
Perjuangan perempuan 19 tahun ini tak lepas dari ‘jodohnya’ bertemu dengan Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM yang memiliki training center (TC) khusus untuk bekerja di Jepang. Vokasi UMM menjadi lembaga pendidikan resmi yang ditunjuk Pemerintah Jepang untuk mengembangkan SDM di Indonesia.
Vera, panggilan akrabnya, menempa pendidikan di TC Vokasi UMM kelas non-kaigo bidang pengolahan makanan dan minuman pada 2022. Tak sampai setahun, pada Mei 2023 lalu, dia sudah berangkat ke Jepang.
“Sejak SMK udah pengen banget kerja di Jepang. Sampai akhirnya, coba ikut tes buat kerja di Jepang di sekolah dan lolos. Ternyata penempatan TC-nya di Vokasi UMM. Setahun di sana, beneran kagum sama fasilitasnya, komplit. Setahun saja, saya udah berangkat,” ujar Vera pada tugumalang.id, Selasa (13/6/2023).
BACA JUGA: Perluas Peluang Kerja di Jepang, Vokasi UMM Jalin Kerja Sama dengan 46 Sekolah di Jatim
Meski begitu, perjuangannya berangkat ke Negeri Sakura tak semudah membalikkan tangan. Banyak suka duka yang harus ditaklukkannya sebelum meraih mimpinya. Tidak heran mengingat Vera bersama rekan-rekan seperjuangannya berangkat dari nol. Mulai bahasa, skill kerja hingga wawancara.
Dari sekian proses, Vera menuturkan jika program pelatihan yang didapatnya sangat penting. Seperti program tokuteiginou atau pekerja berkeahlian khusus yang sangat penting untuk memperoleh sertifikat bahasa jepang (JFT) dan sertifikat skill (SSW).
“Untuk program ini itu kita harus ikut ujian JFT sama SSW biar bisa ikut wawancara dengan perusahaan jepang. Nah waktu ikut Alhamdulillah lancar dan saya terpilih menjadi salah satu orang yang berangkat,” jelasnya.
Selain itu, FMD (Fisik-Mental-Disiplin) menurut Vera juga sangat berguna setelah sampai di Jepang. Ini mengingat atmosfir kerja di sana sangatlah berbeda dengan di Indonesia.
“Di Jepang itu kalau kerja itu cepat, satset tapi hasil rapi. Soal waktu juga disiplin banget. Kaget juga sih karena kebiasaan orang Indonesia kan ke waktu kurang peduli ya,” kisah alumnus SMK Negeri 1 Wonoasri Madiun ini.
Kini, hampir sebulan dia berada di negeri impiannya, Vera mengaku bersyukur sekali bisa melangkahkan kakinya sejauh ini. Meski jauh dari orang tua, doa restu mereka menjadi penyemangat Vera untuk tidak menyerah agar menguatkan mimpinya itu.
“Saya betul-betul berterima kasih kepada para sensei di TC Vokasi UMM yang telah membawanya sampai ke Jepang. Begitu juga doa dari orang tua yang utama. Arigatou gozaimasu,” ucapnya.
Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM, Assoc Prof Dr Tulus Winarsunu MSi menuturkan Vera menjadi salah satu produk terbaik yang pada akhirnya bisa berangkat ke Jepang lewat program pelatihan di TC Vokasi UMM.
Tidak hanya sekedar bekerja saja, Vokasi UMM juga merupakan lembaga pendidikan yang resmi ditunjuk oleh Pemerintah Jepang untuk mengembangkan SDM di Jatim. Dimana calon tenaga kerja terlebih dulu mendapat pelatihan di TC Vokasi UMM selama 1 tahun.
“Saya harap, ini bisa menjadi jalan baru bagi anak muda generasi baru untuk mencapai mimpi yang lebih tinggi lagi. Semoga kisah Vera bisa menjadi penyemangat bagi yang lain. Dalam hal-hal baik seperti ini, kami akan terus berupaya membantu,” ucapnya.
Reporter: Azmy
editor: jatmiko