LUMAJANG – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu telah meluluh lantahkan pemukiman warga setempat. Puluhan warga menjadi korban erupsi Semeru, hingga kini tercatat 22 warga meninggal, 27 hilang dan puluhan lainnya luka luka.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji bersama jajarannya menyambangi warga pengungsi di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang dengan membawa logistik untuk warga terdampak.
Dia juga mengatakan bahwa putusnya jembatan penghubung Malang-Lumajang akibat erupsi Semeru juga telah mempengaruhi perekonomian di Malang Raya.
“Lumajang itu kan termasuk banyak pemasok sayur. Ketika ini terputus akses ekonomi kita juga terdampak. Sampai sekarang kan ditutup karena membahayakan, ini kan belum tau bisa jadi ada lahar dingin susulan dan lainnya,” ujarnya, Senin (6/12/2021).
Menurutnya, bencana alam yang melanda Kabupaten Lumajang itu telah menjadi atensi secara nasional. Dimana, ada akses jalur Malang-Lumajang yang terputus sehingga membuat akses akomodasi terkendala.
“Kami sudah menghubungi Bupati Lumajang, harapannya karena wilayah ini tidak bisa terjangkau oleh Lumajang, maka diminta teman-teman Malang Raya membantu wilayah disini (Pronojiwo),” paparnya.
Disebutkan, pihaknya juga telah mencoba menginventaris kebutuhan warga Kecamatan Pronojiwo. Selain itu pihaknya juga telah menerjunkan tim Tagana hingga BPBD Kota Malang untuk stanby di Kecamatan Pronojiwo.
“Update terakhir dari Kalaksa dan Danrem, jumlahnya lebih dari 1080 pengungsi di Kecamatan Pronojiwo,” jelasnya.
“Besok (Selasa, 7/12) Insya Allah Pak Presiden datang informasinya. Memang bencana seperti ini perlu kita pikirkan untuk jangka panjang. Jadi bukan kisaran bulanan, harus kita pikirkan warga yang kehilangan rumah,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Jatmiko