Malang, Tugumalang.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta seluruh sekolah menengah atas dan kejuruan di Jawa Timur untuk menjaga integritas dalam proses penerimaan siswa baru. Hal ini disampaikan saat sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Malang, Senin (21/4/2025).
Khofifah menegaskan bahwa setiap kepala sekolah hingga operator SPMB wajib menandatangani pakta integritas yang akan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025.
“Ini akan menjadi pedoman bagi mereka dalam memastikan proses SPMB 2025 berlangsung jujur dan transparan,” ujarnya.
Baca juga: Apa Perbedaan SPMB dengan PPDB? Begini Penjelasannya Lengkap dengan Jalur Penerimaan Siswa Baru
Gubernur juga mengingatkan pentingnya ketelitian dalam pendataan siswa. Ia mewanti-wanti agar tidak terjadi kesalahan input data yang bisa merugikan calon peserta didik.
“SPMB adalah momentum penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan,” tambahnya.
Khofifah juga menyebut Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah siswa berprestasi terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), siswa SMA/SMK di Jatim mencatatkan prestasi membanggakan.
“Selama enam tahun berturut-turut, siswa SMA/SMK Jatim menjadi yang terbanyak diterima di perguruan tinggi negeri tanpa tes. Sementara lima tahun terakhir, juga tertinggi untuk jalur tes. Ini harus dijaga dengan baik,” jelasnya.
Baca juga: Polinema Kembali Buka Pendaftaran Kelas Internasional, Ini Syaratnya!
Dalam sosialisasi itu, Khofifah juga menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap sistem seleksi SPMB 2025. Menurutnya, penerimaan siswa tidak hanya berdasarkan domisili, tapi juga mempertimbangkan peringkat nilai akademik.
“Sistem zonasi akan dikombinasikan dengan sistem peringkat agar lebih adil. Kalau tidak disosialisasikan dengan baik, bisa menimbulkan kesalahpahaman,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
redaktur: jatmiko