MALANG, Tugumalang – Sekretaris KONI Kota Malang meminta Ketua KONI Kota Malang mundur dari jabatannya. Alasannya, dinamika penyelenggaraan Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Malang yang sempat tertunda hingga capaian prestasi yang ada dinilai sebagai momen tepat untuk menyudahi masa baktinya.
Sekretaris KONI Kota Malang, Anang Fathoni mengatakan bahwa prestasi yang sudah dicapai Ketua KONI Kota Malang merupakan momen tepat untuk segera memindahkan tongkat estafet pucuk pimpinan induk organisasi olahraga di Kota Malang itu.
Terlebih menurutnya, penundaan Musorkot KONI Kota Malang karena masalah administrasi atau tidak dijalankannya proses kegiatan Musorkot sesuai aruran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hingga belum rampungnya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengelolaan anggaran KONI Kota Malang bisa meciderai citra Petahana.
Bahkan menurutnya, persoalan pelanggaran AD/ART hingga belum rampungnya LPJ KONI Kota Malang bisa berpotensi memberikan dampak terhambatnya alokasi anggaran Pemkot Malang untuk KONI Kota Malang. Jika sumber anggaran kegiatan KONI terhambat, maka kegiatan pemusatan latihan atlet juga akan terganggu dan prestasi olahraga Kota Malang bisa menurun.
“Saya yakin tidak mudah bagi Kota Malang untuk mempertahankan peringkat 2 Porprov Jatim seperti kemarin jika puslatkot tidak segera dilaksanakan. Karena bagaimanapun juga (dana) hibah KONI bersal dari Pemkot,” ucapnya, Rabu (21/12/2022).
Anang mengatakan bahwa dirinya menyampaikan dorongan agar Ketua KONI Kota Malang mundur pada 19 Desember 2022. Disebutkan, respon Ketua KONI Kota Malang hanya tersenyum saat diminta mundur dengan legowo.
“Beliau hanya tersenyum. Semoga senyumnya menjadi jawaban dan kelegowoan hati beliau. Semoga beliau akan segera koordinasi dengan eksekutif dan legislatif untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi atlet dan cabor di Kota Malang,” paparnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Malang, Eddy Wahyono mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin banyak merespon soal permintaan agar dirinya mundur dari jabatan. “No komen saya kalau soal itu,” ucapnya, Rabu (21/12/2022).
Namun dia membenarkan bahwa Sekretaris KONI Kota Malang itu sempat mengungkapkan permintaan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua KONI Kota Malang.
“Saya belum konfirmasi ke yang bersangkutan secara langsung, apa maksutnya ngomong seperti itu. Tapi itu memang disampaikan saat obrolan biasa. Saya gak terlalu menanggapinya,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang fokus untuk mencoba berkoordinasi dengan KONI Jatim terkait kelanjutan Musorkot KONI Kota Malang.
“Saya masih mau konsultasi ke KONI Jatim, ini mau berangkat ke Surabaya. Untuk memperpanjang masa bakti saya dan beberapa hal yang memang perlu saya koordinasikan dengan KONI Jatim,” jelasnya.
Dia mengaku optimis pengurus cabor Kota Malang masih mendorongnya untuk tetap maju mencalonkan sebagai Ketua KONI Kota Malang pada periode selanjutnya.
“Iya, sudah barang tentu yang memilih dan mendorong kan mereka. Kalau tidak ada itu saya juga tidak akan maju,” ungkapnya.
Menurutnya, penundaan Musorkot KONI Kota Malang merupakan dinamika pergantian kepengurusan organisasi. Dia mengaku tidak mempermasalahkan dinamika dan persoalan yang ada.
“Saya itu ibarat orang tidur, mimpi saya sudah terwujud. Tinggal saya berusaha mewujudkan mimpi mimpi yang lebih baik lagi. Saya bukan orang yang baru ingin mimpi,” tuturnya.
“Bicara soal olahraga itu kan tentu targetnya prestasi. Prestasi yang kemarin itu sudah sesuai bahkan lebih dari yang kami pasang. Tentu kedepan kami ingin lebih baik lagi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko