Malang, Tugumalang.id-Akhir Oktober lalu, kami tim Tugu Media Group (TMG) berkunjung ke Johor Malaysia. Berangkat tanggal 20, kami tiba kembali di Malang tanggal 27.
Selain ke Malaysia, kami full sehari di Singapura. Tim Tugu Media Group hadir untuk memenuhi undangan Dr Adnan Sulaiman, owner Penawar Group, salah satu bisnis terkemuka dibidang kesehatan dan autism di Johor, Malaysia.
Baca Juga: Bertemu dengan Rizki Triananda: Orang Indonesia yang Menjadi Direktur di Hotel Bintang 5 di Malaysia
Indonesia-Malaysia adalah negeri serumpun. Bahasa dua negara inipun hampir sama. Tapi, ada beberapa kata yang membuat kami tertawa, dan mungkin bahagia karena kata itu berbeda sekali dengan Bahasa Indonesia.
“Jhom,” kata Izwan, staf Penawar Group yang banyak mengantar kami. Tiba-tiba saja dia berbicara seperti itu. Tampaknya, setelah kita amati, jhom maknaya adalah “ayo”. Tak pelak, selama di Malaysia antar tim TMG yang jumlahnya ada empat orang yang mengikuti lawatan tersebut, sering menyebut kata ini untuk mengajak kata ayo.
Seronok. Kata lain yang jarang kita dengar. Seronok artinya senang. Ada lagi kata Pusing, yang artinya berkeliling.
Baca Juga: Tugu Media Group Jalin Kerja Sama Internasional dengan Hospital Penawar di Johor Malaysia
Di Malaysia tidak ada kata mobil. Yang ada adalah kereta, untuk kata yang menunjukan mobil. Mobil yang kami tumpangi sempat ditabrak oleh lori. Jangan bayangkan lori ini semacam kereta api di Indonesia. Lori di Malaysia adalah truck.
Di Malaysia tidak ada yang “gratis”. Ya, karena kata “Gratis”, kalau di Malaysia disebut “Percuma”. Di Malaysia juga tidak ada lalapan, yang ada adalah “nasi lemak” dengan ukuran, yang menurut kami porsi makan di Malaysia lebih besar dibanding porsi di Indonesia.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Irham Thoriq
editor: jatmiko