MALANG – Sebuah kafe di Kota Malang punya cara sendiri dalam mengungkapkan aspirasi mereka atas dampak dari PPKM Darurat pada sektor UMKM. Salah satunya datang dari Atitud Coffee. Disana dipasang papan berisi promo bayar 3 kali lipat bagi aparat dan PNS selama masa PPKM Darurat.
”Big Promo! Khusus bagi aparat dan pegawai pemerintahan, bayar 3 kali lipat harga normal. Take away only,” demikian bunyi tulisan pada papan di depan bar Atitud Coffe di Dinoyo, Malang tersebut.
Ya, promo itu bersifat satir sebagai kritik atas kebijakan PPKM Darurat yang membuat rugi pelaku UMKM. Dengan bayar 3 kali lipat dari harga normal, merupakan wujud implementasi pemberian bantuan sosial sebagai ganti rugi atas dampak kebijakan.
Menurut Pemilik Kafe Atitud Coffee, Cahya Sinda (24), PPKM Darurat tidak membuat para PNS dan juga aparat TNI/Polri terdampak secara ekonomi. Karena mereka punya pendapatan yang stabil karena digaji negara.
”Lain hal dengan kami, pelaku UMKM dan pedagang kecil lainnya. Dengan membayar harga 3 kali lipat, sudah jadi bentuk implementasi bansos oleh negara. Ya ini bentuk protes kami karena tidak bisa jualan,” kata dia, Jumat (16/7/2021).
Bagaimanapun, kata dia, demi alasan kesehatan, upaya penanganan COVID-19 tetap diperlukan. Meski pendapatan menurun, anjuran pemerintah tetap harus dipatuhi daripada membuat masalah baru.
Sejauh ini, selama masa PPKM Darurat, kata Cahya terbukti hasil penjualan menurun. Sementara, biaya operasional sewa tempat, gaji pegawai dan lainnya masih tetap berjalan. Berbeda dengan penghasilan para pejabat.
”Mereka punya pendapatan yang stabil tanpa kuatir terdampak akibat PPKM ini. Jadi, itu istilahnya kritik atas bansos yang seharusnya kita dapat. Tapi sekali lagi, itu hanya permainan diksi, kita gak maksa. Kalo emang mau bayar 3 kali lipat ya monggo,” tambah dia.
Selebihnya, dia berharap laju penularan virus COVID-19 bisa segera terkendali. Seiring dengan itu, pergerakan ekonomi khususnya pelaku UMKM bisa kembali bangkit. ”Kami berharap PPKM Darurat ini tidak diperpanjang,” harapnya. kata Cahya.
”Terus terang kami juga kebingungan mau cari uang darimana, kita ini juga baru buka tapi udah ketabrak aturan PPKM,” imbuhnya.
Reporter : Azmy
Editor : Sujatmiko