Tugumalang.id – Di mana ada kemauan, di situ selalu ada jalan menuju keberhasilan. Begitulah kiranya kalimat yang cocok menggambarkan Jason Arday.
Pria kelahiran tahun 1985 ini menjadi profesor kulit hitam termuda di Universitas Cambridge, Inggris diusia 37 tahun.
Ia pernah didiagnosis autis dan keterlambatan perkembangan saat kecil. Bahkan tidak bisa berbicara saat berusia 11 tahun dan tidak bisa menulis ataupun membaca hingga usia 18 tahun.
Meski demikian, rasa penasaran Jason kecil terhadap dunia di sekitarnya selalu menjelma menjadi berbagai pertanyaan.
Di lansir dari laman University of Cambridge melalui news.educ.cam.ac.uk Jason yang lahir dan dibesarkan di Clapham, London Selatan ini diperkirakan oleh terapis ataupun penasihat karir akan menghabiskan masa dewasanya dalam kehidupan yang membutuhkan dukungan seumur hidup.
Namun sebaliknya, berkat tekad pribadi dan dukungan dari keluarga dan teman dekat, dia berhasil kuliah, dilatih sebagai guru, dan kemudian meluncurkan karir akademisnya.
Pada usia 27 tahun, ketika ia mengejar gelar PhD, Jason menulis serangkaian tujuan pribadi di dinding kamar tidur di rumah orang tuanya. Salah satunya berbunyi: “Suatu hari saya akan bekerja di Oxford atau Cambridge”.
Ibu Jason berperan besar dalam mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuannya. Ya, kunci keberhasilan kebangkitannya adalah dukungan ibunya untuk merubah perspektif dan mindset. Jason tidak pernah melihat kekurangannya sebagai hal yang merugikan.
“Ibu saya tidak pernah berbicara kepada saya tentang saya yang dirugikan dengan cara apa pun, bahkan “kelumpuhan bicaranya”, “merupakan berkah… Itu memungkinkan saya untuk mengamati interaksi manusia,” ujar profesor sosiologi pendidikan itu.
Ibu Jason bahkan memperkenalkannya dengan berbagai macam musik untuk belajar konseptualisasi bahasa. Semua musik ini yang belakangan menarik minatnya akan budaya populer dan mewarnai beberapa penelitiannya.
Kini, dia sudah dikukuhkan sebagai profesor sosiologi pendidikan di Universitas Cambridge. Ia memulai pekerjaannya di Fakultas Pendidikan Universitas Cambridge sejak 6 Maret 2023.
Saat ini, ada lima profesor kulit hitam di univeritas itu. Badan Statistik Pendidikan Tinggi menunjukkan, pada tahun 2021, hanya 155 dari lebih dari 23.000 profesor universitas di Inggris Raya yang berkulit hitam.
Pada 2018, Prof Arday menerbitkan makalah pertamanya dan mendapatkan jabatan dosen senior di Universitas Roehampton sebelum pindah ke Universitas Durham, di mana dia menjadi profesor sosiologi.
Pada 2021, ia menjadi profesor sosiologi pendidikan di Fakultas Pendidikan Universitas Glasgow, jug menjadikannya salah satu profesor termuda di Inggris.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A