Malang, Tugumalang.id – Mood buruk menjadi hal yang wajar dialami oleh semua orang, terutama bagi wanita yang memiliki siklus hormonal dalam tubuh mereka. Namun, kondisi wanita yang semacam itu jangan menjadi alasan agar semua orang memahami dan memaklumi mood buruk perempuan. Alih-alih membiarkan mood buruk, kelolalah mood buruk tersebut dengan bijak sehingga tidak menyakiti orang lain dan diri sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah bagi perempuan untuk membantu dalam mengontrol mood atau emosi sehingga tidak gampang tantrum .
1. Mengenali siklus hormonal Perempuan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa perempuan memiliki siklus hormonal yang secara alami mempengaruhi suasana hati mereka. Terdapat 4 siklus hormonal yang mempengaruhi kadar hormon estrogen dan progesteron. 4 siklus hormon tersebut diantaranya yaitu
Fase menstruasi
Pada fase ini hormon estrogen dan progesteron sangat rendah serta terjadi proses peluruhan lapisan dinding. Pada fase ini, secara fisik wanita merasa lelah, pegal, dan dismenore (nyeri haid). Selain itu, emosi wanita lebih sensitif di fase ini. Pada fase ini, hindari hal-hal yang tidak menyenangkan dan luangkan waktu untuk beristirahat lebih lama daripada biasanya.
Baca Juga: Wardah Youth Ambassador 2024, Wadah Belajar Para Perempuan Muda Hadapi Tantangan Digital
Fase folikuler
Pada fase ini estrogen meningkat dan energi mulai meningkat sehingga tubuh terasa lebih segar. Pada fase ini mood sangat baik, optimis, fokus, dan percaya diri. Gunakanlah fase ini untuk meningkatkan produktivitas dan lebih terbuka dengan sosial.
Fase ovulasi
Fase ini menjadikan hormon estrogen mencapai puncak sehingga energi dan rasa semangat lebih tinggi. Secara emosi wanita cenderung sangat percaya diri, lebih ramah, dan sangat antusias dalam berbagai kegiatan. Sama seperti fase folikuler, kamu bisa memanfaatkan fase ovulasi ini untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas networking.
Fase luteal
Setelah ovulasi, progesteron meningkat sehingga pada fase awal luteal emosi wanita lebih stabil dan cenderung lebih tenang. Akan tetapi, menjelang masa PMS (premenstrual syndrome) emosi wanita cenderung tidak stabil, sensitivitas stres meningkat, dan nafsu makan meningkat. Tidak mudah melewati masa PMS tanpa adanya mood yang berantakan. Namun, tetap kendalikan emosimu dan hindari hal- hal yang sensitif.
Menyadari perubahan hormonal pada dirimu sendiri akan sangat membantu dalam pengendalian emosi. Dengan mengenali pola siklus dirimu sendiri, kamu dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan suasana hati dengan lebih tenang.
2. Berikan waktu sejenak
Ketika mood buruk sudah mulai menyerang, tahan diri jangan langsung bereaksi atas apa yang kamu rasakan. Beri diri kamu waktu untuk mencerna apa yang sedang kamu rasakan, tarik nafas dan tenangkan diri. Karena terkadang spontanitas yang dibalut rasa marah dan kesal akan memperburuk keadaan.
Kenali emosi dan terima
Mengenali emosi yang kamu rasakan akan membantumu bagaimana seharusnya kamu bersikap. Tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kamu rasakan apakah sedih, marah,kecewa, atau frustasi.
Kemudian, jangan pernah melawan dan menyangkal apa yang kamu rasakan, karena semakin menyangkal maka akan semakin kuat rasa itu merusak harimu. Mengakui bahwa kamu sedang merasa sedih, marah, atau frustasi menjadi langkah untuk menjadi lebih tenang dan mudah melepaskan rasa itu. Katakan pada diri sendiri : “Tidak apa-apa merasa seperti ini, hal ini sangat normal terjadi pada siapapun dan pasti bisa dilewati”
3. Cari sumber penyebab
Selama kamu memberikan waktu pada dirimu sendiri agar merasa tenang dan mengetahui apa yang telah dirasakan. Hal yang harus dilakukan selanjutnya yaitu mencari tahu pemicu timbulnya mood berantakan tersebut. Karena emosi dan mood berantakan tidak akan datang tanpa alasan. Sumber penyebab mood berantakan dapat bermacam-macam, seperti kelelahan, stres atas pekerjaan, konflik dengan orang lain, atau kurangnya olahraga. Namun terkadang, wanita yang berada pada fase akhir luteal tidak memiliki alasan khusus kenapa perasaannya berantakan. Lalu bagaimana dengan hal tersebut? Mari kita bahas solusinya dibawah ini
4. Cari solusi atau alihkan
Ketika kamu sudah mengetahui sumber penyebab dari mood berantakan itu, saatnya mencari solusi atas apa yang kamu rasakan. Misalnya jika sumber penyebab mood buruk itu adalah karena konflik dengan orang lain, cobalah berdiskusi dan mencari jalan keluar bersama orang tersebut.
Namun, pada fase akhir luteal seringkali wanita marah atau sedih tanpa alasan yang pasti. Hal ini disebabkan oleh hormon yang mengalami perubahan ketika memasuki masa menstruasi. Ketika kamu merasakan hal ini pada waktu penting, maka alihkan perhatian kepada hal yang lebih menyenangkan. Jangan sampai mood jelek tanpa sebab akan menghancurkan harimu.
Demikian 5 cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga suasana hati di hari hari terpenting. Marah, sebal, dan kecewa memang manusiawi, tapi ingat respon yang kita berikan adalah tanggung jawab masing-masing. Jangan sampai hanya karena mood buruk akan menyakiti orang lain.
Penulis : Arievka Najma Muchreyza (Magang)
redaktur: jatmiko