Tugumalang.id – Ekosistem hutan di Gunung Pucung, Kota Batu, Jawa Timur, perlu mendapat perhatian yang serius. Hal itu seiring ditemukannya sejumlah spesies langka seperti burung Elang Jawa atau burung garuda.
Lembaga pemerhati lingkungan Profauna Indonesia menilai kawasan hutan di Gunung Pucung memiliki potensi pengembangan wisata alam liar atau wild life tourism atau eco tourism.
Founder Profauna, Rosek Nursahid, menuturkan bahwa konsep pengembangan wild life tourism atau eco tourism di Indonesia masih belum pernah ada. Nah, jika mau, pihak terkait bisa mengembangkannya di Gunung Pucung. “Saya lihat di Gunung Pucung ini punya potensi itu,” ujarnya.
Baca Juga: Burung Garuda Ditemukan Hidup di Gunung Pucung Kota Batu
Konsep wild life tourism sendiri sudah diterapkan di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sumatera Utara di mana pengunjung berinteraksi dengan gajah, di Tanjung Puting di Kalimantan Tengah dengan Orang Utan hingga Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.
Dengan konsep tersebut, upaya pelestarian hutan dan lahan juga bisa berjalan selaras. Jadi tidak hanya wisata saja, tapi nanti juga akan ada edukasi terkait pengelolaan kelestarian hutan, termasuk menjaga keanekaragaman hayati di dalamnya.
Nah, di Gunung Pucung, wisatawan mengamati aktivitas satwa Elang Jawa yang menjadi inspirasi pembuatan simbol negara Indonesia yakni Burung Garuda. Saat ini, Elang Jawa adalah salah satu spesies yang masuk dalam kategori terancam punah.
Baca Juga: Populasi Elang Jawa atau Burung Garuda di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Bertambah 27 Ekor
“Jika memang ingin dikembangkan tentu akan baik sekali, potensinya di sini baik sekali. Apalagi banyak juga wisatawan luar negeri yang tanya tempat untuk melihat burung secara alami di mana,” imbuhnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem hutan terus meningkat. Dengan begitu, nanti juga bisa menjadi sumber ekonomis namun juga tetap tidak merusak ekologi di sana sehingga menjadi ruang hidup banyak makhluk.
“Ekosistem di hutan Gunung Pucung sangat penting sehingga perlu dijaga. Jangan sampai nanti terjadi alih fungsi yang mengancam keanekaragaman hayati di sana. Seperti Elang Jawa yang habitatnya di sini,” jelasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A