TuguMalang.id – Asia Tenggara merupakan rumah dan habitat berbagai macam jenis hewan dengan hutan tropis dan sub-tropis yang tersebar diberbagai penjuru negara. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa jenis satwa yang terancam jumlah populasinya dan hampir punah dikarenakan beberapa faktor. Berikut merupakan hewan-hewan di Asia Tenggara yang terancam punah
1. Badak Sumatera
Foto 2, Caption:

Badak Sumatera adalah badak terkecil di antara badak yang masih hidup dan satu-satunya badak Asia dengan dua cula. Jumlah badak Sumatera melebihi jumlah badak Jawa, tetapi jumlah badak sumatera lebih terancam. Perburuan telah menjadi faktor utama penurunan spesies ini. Tanduk badak (cula) dan bagian tubuh lainnya telah digunakan selama berabad-abad sebagai pengobatan tradisional Asia untuk mengobati demam, stroke, dan penyakit lainnya. Ancaman utama lainnya adalah hilangnya habitat akibat penebangan dan konversi lahan untuk penggunaan lain. Mereka dinyatakan punah di Malaysia di alam liar pada tahun 2015.
2. Tapir

Tapir adalah mamalia herbivora yang besar, bentuknya mirip dengan babi, dengan batang hidung pendek yang dapat memegang. Tapir saat ini menderita kehilangan habitat skala besar, sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia, termasuk pembangunan pertanian, penggembalaan ternak, dan penebangan. Tapir diburu oleh para pemburu untuk di ambil daging mereka dan juga kulit mereka yang tebal dan kasar. Faktor yang disebutkan di atas diperparah oleh tingkat kelahiran yang sangat rendah dan rentang yang sangat panjang. Akibatnya, populasi dari tapir sangat menurun drastis.
3. Rusa Eld

Rusa Eld adalah spesies rusa yang terancam punah yang berasal dari Asia Tenggara. Ia memiliki fisik yang sangat anggun dan indah. Kakinya kurus dan panjang, serta memiliki tubuh yang memanjang dengan kepala besar di leher yang kecil. Rusa Eld banyak diburu oleh para pemburu hewan karena tanduk dan kulitnya yang cukup mahal dan banyak diminati di pasar lokal. Mereka juga banyak diburu untuk dimakan. Populasi spesies ini juga telah menurun karena aktivitas pembangunan yang intensif yang membuat mereka kehilangan habitat mereka bahkan di kawasan hutan lindung.
4. Dhole

Dhole adalah anjing dengan ukuran rata-rata. Ini berbeda dari anggota keluarga anjing lainnya dengan moncongnya yang lebih tebal, satu gigi geraham yang lebih sedikit di rahang bawahnya di setiap sisi. Ancaman utama bagi Dhole adalah hilangnya habitat dan degradasinya. Deforestasi telah terjadi di seluruh habitatnya sebagai akibat dari penebangan, pengumpulan kayu untuk bahan bakar, perluasan pertanian, dan penyebaran pemukiman manusia. Orang-orang banyak yang menghancurkan sarang mereka dan juga meracuni, menjebak, serta menembak mereka sebagai makanan dan diambil bulunya. Hal tersebut juga dilakukan dengan alasan karena Dhole menjadi ancaman bagi hewan ternak.
5. Kucing Tandang

Kucing Tandang adalah kucing liar kecil. Ukurannya kira-kira sebesar kucing rumahan. Bulunya panjang, tebal dan lembut. Warnanya coklat kemerahan di atas kepala, coklat tua kecokelatan di tubuh, dan belang-belang putih di perut. Sejak 2008, telah terdaftar sebagai terancam punah oleh IUCN karena perusakan lahan basah di habitatnya. Hal ini diduga bahwa ukuran populasi efektif bisa kurang dari 2.500 orang dewasa, tanpa subpopulasi memiliki ukuran populasi efektif lebih besar dari 250 individu dewasa.
Penulis: Muhammad Al-Ghifary A
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id