Tugumalang.id – Satreskrim Polresta Malang Kota merilis kasus dukun pijat berinisial AR (39) yang membunuh dan memutilasi pelanggannya AP (31) asal Surabaya di rumah kontrakan Jalan Sawojajar, Kota Malang. Polisi juga menunjukkan wajah dukun pijat itu di Mapolresta Malang Kota pada Kamis (11/1/2024).
Diketahui, selain jasa pijat, tersangka juga melayani jasa guna guna. Dia bahkan juga menawarkan jasanya melalui aplikasi Tinder. Aplikasi inilah awal mula petaka korban hingga berujung dibunuh dan dimutilasi sang dukun pijat itu tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengungkapkan bahwa korban menggunakan jasa guna guna milik tersangka untuk dikirimkan ke seorang rekan korban.
Baca Juga: Dukun Pijat di Kota Malang Diduga Cabuli Pasiennya dengan Modus Rukiah
Namun guna guna dan ritual yang telah dilakukan korban sesuai perintah tersangka tak manjur alias tak berhasil. Korban akhirnya menghubungi tersangka dan menyampaikan guna guna dan ritualnya tak menunjukkan hasil sesuai harapan.
Korban juga mendatangi tersangka di tempat praktek tersangka pada 15 Oktober 2023 malam dengan maksud komplain soal guna guna dan ritual yang tak manjur tersebut. Saat itu, terjadi percekcokan dan baku hantam antara korban dan tersangka.
“Korban memukul pelaku. Lalu dibalas pelaku dengan memukul hidung korban hingga berdarah. Lalu pelaku mengambil celurit dan dibacokkan 2 kali ke korban hingga roboh. Korban kehabisan darah hingga meninggal dunia,” ungkap Danang, Kamis (11/1/2023).
Baca Juga: Ternyata Ini Latar Belakang Dukun Pijat di Kota Malang Tega Mutilasi Pasiennya
Esok harinya, dukun pijat itu memutilasi pelanggannya menjadi 9 bagian dan dimasukkan dalam 3 kantong kresek besar. Satu kantong kresek berisi kepala, 2 telapak tangan dan 2 telapak kaki dikuburkan tersangka di bantaran Sungai Bango. Lalu 2 kantong kresek lainnya dibuang ke aliran Sungai Bango.
Alat mutilasi beserta pakaian korban juga dibuang ke aliran Sungai Bango. Hingga kini, potongan tubuh yang belum ditemukan, pisai sebagai alat mutilasi hingga pakaian korban masih dalam pencarian.
“Pelaku ini punya tingkat kecerdasan yang baik. Sehingga dia tau bagian tubuh mana yang jika ditemukan bisa teridentifikasi,” jelasnya.
Dihadapan awak media, dukun pijat yang juga membuka jasa guna guna sejak 2003 itu mengaku kesal dengan korban. Dikatakan, korban dengan kasar memprotes guna gunanya yang dinilai tak mempan.
“Dia (korban) mukul dulu, ngaplok dan ngeplak. Dia awalnya sama kekasihnya sudah lancar tapi tiba tiba dibolak balik omongannya. Terus dia datang ke saya merasa kurang maksimal, ngaplok dan ngeplaki itu,” kata AR, dukun pijat.
Dia menyampaikan bahwa selama ini dia tak pernah gagal melancarkan aksinya mengirim guna guna. Setidaknya, sejauh ini dia sudah memiliki sebanyak 75 pelanggan dan semuanya berhasil.
“Sudah banyak, sekitar 75 orang yang pakai jasa saya. Semuanya berhasil,” tandasnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A