MALANG,Tugumalang.id – Kabar gembira bagi pecinta kesenian bantengan Malang Raya. Lantaran akan disuguhkan gelaran aksi mberot pada acara Ontran-Ontran Pendekar Kampoeng 8 dengan tema Gebyar Geden.
Acara tersebut bakal digelar di Lapangan Kripik Singkong Lumba-Lumba Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang pada tanggal 23 sampai 25 Februari 2024. Para pecinta kesenian bantengan akan dihibur oleh puluhan kelompok kesenian bantengan yang ada di Malang Raya.
Baca Juga: Full Mberot!, Catat Jadwal Kesenian Bantengan di Wilayah Malang Raya Sepanjang Januari 2024
Kelompok kesenian bantengan yang akan tampil di acara Ontran-Ontran Pendekar Kampoeng 8 Geger Geden itu antara lain Satrio Lembu Mataram, Ongkek Suro, Kesenian Bantengan Tondo Asri Kembar Pocokusumo Malang, Bima Sakti Tumpang Malang, dan 16 kelompok kesenian bantengan lainnya.
Selain kesenian bantengan, panitia acara juga menyuguhkan parade sound system terbaik di Malang Raya untuk menambah kemeriahan dan semarak acara tersebut.
Beberapa sound sytem yang akan meramaikan Ontran-Ontran Pendekar Kampoeng 8 Geger Geden antara lain Sinar Jago Audio, Blizzard 457 Audio, TJP Profesional Audio, BP Audio Production, dan Sopongiro Lighting.
Acara Ontran-Ontran Pendekar Kampoeng 8 Geger Geden akan dipandu Bhaztol sebagai pembawa acara.
Penonton yang hadir di acara Ontran-Ontran Pendekar Kampoeng 8 Geger Geden untuk menyaksikan pertunjukkan kesenian bantengan dan sound system diimbau untuk mentaati aturan panitia acara.
Baca Juga: Semarakkan Bantengan di Kabupaten Malang, Bupati Upayakan Anggaran dan Event Kesenian
Penonton dilarang membawa senjata tajam (sajam) dan juga minuman keras (miras). Panitia acara Ontran-Ontran Pendekar Kampoeng 8 Geger Geden akan menindak tegas penonton yang melanggar imbauan tersebut.
Tak tanggung-tanggung penonton yang membuat onar di acara pertunjukkan kesenian bantengan dan sound system itu akan diminta mengganti rugi biaya acara sebesar 100 persen.
Kesenian bantengan memang menjadi salah satu kesenian khas Malang Raya yang cukup saat ini cukup digandrungi oleh anak muda di wilayah Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Sehingga setiap ada pertunjukkan kesenian bantengan selalui ramai oleh penonton dan kemudian memunculkan istilah mberot yang diambil dari Bahasa Jawa yang artinya melawan merujuk dari gerakan seniman bantengan yang melawan.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko