Tugumalang.id – Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) berkomitmen membantu pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi. Diantaranya dengan mendukung digitalisasi UMKM di tiap daerah, terutama Kota Malang.
Wakil Ketua HPN Kota Malang, Nalang, mengatakan bahwa sebagai wadah pengusaha ultramikro hingga pengusaha besar di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), pemanfaatan teknologi digital sangat penting dalam mendorong kemitraan antara usaha kecil dan besar, sehingga mampu tumbuh bersama digitalisasi ekonomi.
“Sebelumnya HPN mengadakan Mukernas di Bali. Diikuti oleh seluruh daerah, termasuk Jawa Timur yang berperan serta dalam mewujudkan HPN menjadi pengusaha digital yang siap menghadapi revolusi industri dari 4.0 ke 5.0,” ujarnya.
Mukernas tersebut merupakan pertemuan pengusaha-pengusaha Nahdliyin seluruh Indonesia pada Digital Business Forum. Bertujuan untuk membangkitkan ekonomi Jawa Timur dan nasional, khususnya akibat pandemi COVID-19. Dalam hal ini, salah satu programnya menyinergikan antara perusahaan, pebisnis, dan UMKM sehingga terbentuk ekosistem baru yang mendukung kemaslahatan masyarakat, khususnya di kalangan NU.
Turut hadir diantaranya Ketua Pengurus Wilayah HPN Provinsi Jawa Timur, KH Misbahul Munir MAg. Dia mengatakan, Di Jawa Timur sendiri, dibentuk program pendampingan yang menyasar pondok pesantren (ponpes). “Untuk mengangkat marwah atau martabat para ustadz, hingga santri yang ada di ponpes,” jelasnya.
Dengan demikian, ponpes diharapkan dapat berdiri sendiri dan lebih maju. Para santri juga mendapatkan bekal untuk menjadi pengusaha sukses dan profesional, baik di dalam maupun di luar ponpes. “Banyaknya santri yang ingin buka usaha. Maka akan kita mendampingi untuk teknis manajemennya yang akan buat model jaringan dengan pengusaha-pengusaha yang sukses. Jadi, bagaimana ponpes tadi punya produk unggulan yang menjadi income (pendapatan) mereka,” harapnya.
Ke depan, dengan adanya HPN yang sudah 9 tahun di Jawa Timur sekaligus nasional ini, dia berharap agar HPN dapat menjadi tolok ukur kesejahteraan ekonomi di kalangan NU.
“Kita dorong para nadliyin atau pengusaha ini supaya dapat berkolaborasi dan bersinergi menciptakan terobosan baru hingga membuka lapangan kerja yang lebih luas. Kita juga siap berkolaborasi dengan organisasi seperti HIPMI, TDA, dan himpunan pengusaha lainnya untuk memajukan perekonomian Indonesia, ” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti