Tugumalang.id – Beragam cara dilakukan Fakultas Vokasi UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) untuk memantapkan skills mahasiswa. Salah satunya dengan mengajak mahasiswa untuk menerima transfer ilmu melalui kegiatan outdoor semalam.
Sekitar 20 mahasiswa yang bergabung dalam wadah Himpunan Mahasiswa Fakultas Vokasi UMM, beberapa hari lalu, mereka menjalani belajar di alam terbuka. Bertempat di Kebun Rojo Camp, Dau, Kabupaten Malang.
Tentu, mereka tidak hanya sekadar pindah tidur. Serangkaian kegiatan dirancang Fakultas Vokasi, sehingga para mahasiswa tersebut mendapatkan manfaat.
Baca Juga: Perkuat Branding Kuliah Bersertifikasi, Fakultas Vokasi UMM Terima Kunjungan ITC
“Yang kami ajak ini adalah mahasiswa pilihan. Artinya, mereka yang benar-benar memenuhi syarat kompetensi keorganisasian,” ucap Koordinator Kemahasiswaan Alumni dan Kewirausahaan Fakultas Vokasi UMM, Eka Kadharpa Utama Dewayani SE MM.
Alumnus Universitas Airlangga itu menambahkan, kegiatan tersebut dianggap urgent. Karena tidak hanya sekadar membekali materi yang biasa didapatkan di kampus. Lebih dari itu, para peserta sekaligus dikenalkan dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Ini penting dilakukan sebelum mereka lulus.
”Riilnya kami melibatkan praktisi sebagai pembicara. Para pemateri menyampaikan kondisi lapangan kerja secara ter-update,” tambah Manager Representatif Bengkel Rinjani itu.
Baca Juga: Fakultas Vokasi UMM Bersiap Bangun Teaching Factory Start Up Merpati Pos di Malang
Ke depan, kegiatan ini bakal diprogram rutin. Dengan mengedepan tiga topik, yakni leaderships, attitude, dan innovation. Karena tiga tema tersebut akan selalu penting untuk membekali mahasiswa ke dunia kerja.
Tujuannya, agar mereka lebih siap memasuki dunia kerja. Apalagi di Vokasi didesain untuk menjalani magang dengan jatah jam praktik yang cukup tinggi.
“Magang sama dengan terjun ke dunia usaha yang sesungguhnya. Kalau selama di kampus sudah dibekali materi-materi soft skills tentunya akan mempermudah mereka beradaptasi,” kata dia.
Sementara, beberapa narasumber berkompeten dihadirkan untuk bertukar ilmu dan pengalaman. Seperti soal entrepreneurship yang disampaikan Teguh Hadi Saputra, GM Kapal Garden Hotel and My Dormy Host.
Teguh menyampaikan materi lebih kepada menggali ide-ide peserta. “Menurut kalian mencari uang itu gampang atau susah?,” kata Teguh memancing jawaban peserta.
Mendapat pertanyaan spontan itu para mahasiswa yang sebagian sudah memiliki basic entrepreneur berlomba menjawab. Ada yang menyebut gampang dan susah.
Menurut Teguh, mencari uang itu gampang asalkan seseorang memiliki kompetensi tambahan. Dengan persaingan dunia kerja yang makin kompetitif, lulusan dituntut tidak hanya mahir di bidang akademik.
”Menjadi pengusaha itu pilihan. Semua bisa dipelajari kok. Saat menjadi mahasiswa saatnya kalian membuka relasi seluas-luasnya,” pesan Teguh.
Pada kesempatan tersebut Teguh membeberkan, pengusaha itu harus berani mengambil risiko. Dia mencontohkan, ketika masa pandemi di mana semua unit bisnis sedang tiarap, kampus memberi tantangan bagaimana agar tidak sampai merumahkan karyawan.
”Ya, saya harus mencari terobosan-terobosan bagaimana unit bisnis yang ada tidak sampai merugi besar. Sebagai pemimpin saya bertanggung jawab melakukan inovasi. Nah, itu tantangannya,” kata dosen FKIP Prodi Bahasa Inggris UMM tersebut.
Sesi kedua dihadirkan Poernomo, junior manager HRGA PQ Corporation PT PQ Silicas Indonesia. Pria yang sudah puluhan tahun menjabat di bidang personalia itu membawakan materi lebih atraktif, yakni mengajak para peserta dengan games.
”Anda sadar atau tidak, permainan tadi mengasah kepekaan dan kepedulian kalian di lingkungan,” ungkap Poernomo.
Permainan yang dimaksud adalah saling menepuk bahu para peserta secara bergantian dengan mengikuti ucapan kalimat, hai, hai-hai, hai-hai-hai. Para mahasiswa diajak berdiri, berjajar secara berkelompok.
Lebih lanjut Poernomo mengatakan, kesuksesan seseorang ditentukan dari value yang ada dalam dirinya. Setiap orang jelas akan memiliki nilai yang berbeda-beda. Jika nilai dalam diri itu semakin spesifik, maka akan semakin memiliki bobot.
Dia mencontohkan, saat perusahaannya membuat lowongan pekerjaan. Maka, lamaran yang ditulis dengan bahasa Inggris akan mendapatkan prioritas dibandingkan sekadar bahasa Indonesia.
“Kemampuan berbahasa Inggris sudah menjadi skill utama ya. Apalagi di perusahaan-perusahaan asing,” jelasnya.
Materi berikutnya disampaikan Happy Roikhan. Praktisi media itu melengkapi dari dua pemateri sebelumnya. Khususnya membahas soal mengenali diri dan potensi yang dimiliki. Dalam sesi tersebut, alumnus Fakultas Psikologi UMM itu juga mengajak para peserta aktif berpartisipasi dalam forum.
Dia memberikan kesempatan semua peserta untuk menyampaikan tiga kelebihan dan tiga kekurangan dalam diri mereka. Semua peserta mendapatkan kesempatan menjawab, dengan harapan menggali kemampuan public speaking. Karena berani berbicara di depan umum dinilai Happy sebagai poin penting juga untuk menunjang kesuksesan.
”Jangan sampai kalian lebih bisa mengenali orang lain dibandingkan mengenali diri sendiri,” tandas Founder Rambak Sapi Happy Khan tersebut.
Pagi harinya, para peserta mendapatkan materi pemantapan oleh Yunan Saifullah, kabid sarana dan prasarana Fakultas Vokasi UMM Kampus Karangploso.
Mantan aktivitas kampus yang kini menjadi dosen di Fakultas Vokasi itu memberikan tips untuk mendapatkan pekerjaan tidak melulu menunggu lulus.
Mereka bisa memanfaatkan dari setiap momen yang hadir. Misalnya, saat magang di perusahaan. ”Jika kemampuannya bagus, saya yakin perusahaan akan melirik. Bukan tidak mungkin akan direkrut sebelum lulus. Ekspresikan diri kalian sebaik mungkin saat magang,” ujar Yunan.
Pada kesempatan tersebut tampak hadir beberapa dosen Fakultas Vokasi lainnya. Selain Eka, Kaprodi Sarjana Terapan Agribisnis Unggas, Ali Mahmud, dosen D3 Teknik Elektronika, Ilham Pakaya.
”Kegiatan seperti ini penting sekali. Karena juga menggali soal kemimpinan, kedisiplinan dan yang lebih penting survival atau kebertahanan. Bagaimana nanti anak-anak itu bisa tangguh di institusi atau organisasi saat bekerja,” kata pria yang sekarang sedang menempuh program doktoral di UB tersebut.
Di tempat yang sama, ketua panitia kegiatan Rafif Ihsanuddin Ismail mengapresiasi kegiatan yang difasilitasi pihak fakultas. Setidaknya, para peserta mendapatkan pengalaman dan ilmu baru. Khususnya yang tidak didapatkan dari dalam kelas. Misalnya, keorganisasian yang komponen di dalamnya banyak sekali.
”Kami bisa saling dekat dengan teman-teman peserta lain dari berbagai Prodi di Vokasi. Belajar tentang karakter, terpenting belajar soal empati,” ucap mahasiswa semester 4 Sarjana Terapan Bisnis Properti tersebut.
Untuk diketahui, sebanyak 20 mahasiswa tersebut berasal dari lima Prodi di Fakultas Vokasi. Selain Sarjana Terapan Bisnis Properti, yakni Prodi Sarjana Terapan Agribisnis Unggas, D3 Teknik Elektronika, D3 Keperawatan, serta D3 Keuangan dan Perbankan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Editor: Herlianto. A
Sumber: Fakultas Vokasi UMM