Tugumalang.id – Weaken Amorē menjadi salah satu grup band pendatang baru yang mengusung Jamaican Sound dari Kota Malang, Jawa Timur. Kehadiran mereka tidak dipungkiri semakin mewarnai blantika dunia musik di kota pendidikan ini.
Band ini digawangi enam anggota, Pauline (Vokal), Hans (Gitar), Rama (Drum), Andi aka Mengci (Gitar/Siren), Reza (Bass), Alif (Gitar) yang terbentuk sejak 14 Januari 2024.
Weaken Amorē sendiri memainkan musik reggae soul yang dibalut dengan sentuhan dub siren. Dub Siren adalah musik reggae yang kental dengan sentuhan efek oscillation yang dihasilkan dari pedal efek, kaossilator atau synthesizer.
Siren yang dimaksud adalah bunyi yang dihasilkan osilator yang dikendalikan melalui device pedal maupun synth dengan memainkan dan mengubah-ubah bentuk gelombang, memutar potensiometer yang mengendalikan nada, laju, dan parameter lainnya.
Baca Juga: Grup Band Inveigh Rilis Single ‘Nyala’, Pesan untuk Bapak-bapak Menjaga Api Semangat di Masa Krisis Paruh Baya
Dub Siren sendiri lahir ditengarai berakar dari gaya Sound System yang digunakan terutama untuk menghasilkan serangkaian nada ritmis dalam musik dub dan reggae yang cenderung menyerupai sirene.
Kehadiran Weaken Amorē dikenal pertama kali dalam acara Weaken Amorē Demo Release pada 9 Juni di Portic Coffee. Acara ini dibuat dalam rangka memperkenalkan dua single mereka, “Diamond” dan “Salvation,” yang sebelumnya telah dirilis di platform Bandcamp pada 30 Mei 2024.
Mengenal lebih jauh, Weaken Amorē terbentuk dari obrolan pesan singkat tiga pemuda di pertengahan Januari 2024, di sebuah kedai teh di Kota Malang. Ketiga pemuda terebut ialah Figaria, Hans Reinhart dan Mengci.
Ketiganya punya keinginan yang sama membentuk band musik reggae bertema romansa dan cinta. Hingga akhirnya ketiganya mulai kerap melakukan sesi jamming hingga menemukan vokalis perempuan bernama Pauline Sidabalok.
Di pertemuan keenam pada bulan Maret, Hans dan Mengci mengundang tiga orang lagi untuk menjadi personil. Tiga orang itu adalah Rama yang bermain drum, Alif yang bermain gitar dan Reza pemain bass yang jenaka.
Baca Juga: Coldiac Band, Band Indie Pop Malang yang Terus Berkarya Menuju Panggung Nasional
Dalam pertemuan ini tercetuslah nama Weaken Amorē yang secara harfiah berarti ‘melemahkan dewa cinta’. Amorē adalah dewa cinta dari Latvia. Weaken Amorē adalah pemuda – pemudi berani yang meyakini bahwa cinta adalah milik manusia itu sendiri dan tidak dapat dikendalikan atau dirampas oleh hal apapun.
Pertemuan demi pertemuan kembali dilewati hingga membuahkan karya – karya tulis Pauline yang diaransemen bersama menjadi lagu – lagu Weaken Amorē.
Hingga kemudian mereka mulai intens manggung di berbagai acara. Mulai di Mods May Day Malang 2024 hingga di Tipsy Lion Malang. Melihat animo penontonnya, mereka kemudian merilis demo single mereka yakni “Salvation” dan “Diamond”.
“Kami sadar masih banyak yang perlu diupgrade dari rekaman sebelumnya yang masih dalam format live record. Maka dari itu rekaman ulang secara proper dan event launching yang disupport oleh MBS dan Sisi Kreatif ini merupakan batu loncatan kami untuk eksis di skena Jamaican Sound di Indonesia khususnya Kota Malang,” jelas Mengci, sang gitaris
Weaken Amorē kemudian merekam event tersebut menjadi format live video. Pada acara live tersebut, Weaken Amorē tampil di tengah proyeksi hamparan bunga warna – warni di panggung, disertai klip visual bernuansa dreamy.
Membawakan empat lagu milik Weaken Amorē sendiri dan dua lagu cover. Diantaranya dua lagu yang berjudul “Diamond” dan “Salvation” yang baru dirilis. Live video Weaken Amorē sendiri akan hadir pada 16 Agustus 2024 di Youtube official mereka.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko