Tugumalang.id – Global Game Jam (GGJ) Malang yang berlangsung pada 23-26 Januari 2025 tak hanya menarik 160 peserta berbagai latar belakang dan wilayah. Para tokoh penting industri game internasional dan nasional juga hadir langsung. Google Asia Pasifik dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) turut hadir meramaikan acara itu dengan memberikan wawasan dan pengalaman.
Acara GGJ bertajuk “Bubble” itu menjadi momentum penting bagi komunitas pengembang game di Malang. Ada 26 tim kreatif yang berusaha menciptakan game dalam waktu 48 jam.
Baca Juga: Legendaris di Kota Malang, Ronde Titoni Sudah Buka Sejak 1948 Cocok untuk Menghangatkan Badan
Acara ini juga diwarnai sesi inspiratif dari para ahli yang mengulas berbagai aspek pengembangan game. Mulai dari teknik produksi hingga strategi pemasaran berbasis data.
![Global Game Jam (GGJ) Malang 2025. (Foto/dok.)](https://tugumalang.id/wp-content/uploads/2025/02/11ed305d-448e-49d1-a539-74c10eecace5.jpg)
Publisher Solutions Consultant dari Google Asia Pacific, Collin Agata memberikan pandangan mendalam tentang cara memanfaatkan solusi teknologi Google untuk meningkatkan pendapatan dari studio game, termasuk strategi monetisasi dan analisis pasar global.
Materi yang dia sampaikan yakni Membuka Wawasan Global untuk Kreator Game. Dia juga mendorong peserta untuk berpikir besar dan memanfaatkan platform digital untuk menjangkau audiens internasional.
“Saya sangat terkesan dengan antusiasme dan kreativitas peserta di Malang. Dengan ekosistem yang kuat seperti ini, saya yakin pengembang pengembang game dari Kota Malang memiliki potensi besar untuk berkembang, asalkan mau Build Fast, Fail Fast, Grow
Even Faster,” kata Collin.
![Global Game Jam (GGJ) Malang 2025. (Foto/dok.)](https://tugumalang.id/wp-content/uploads/2025/02/e9953bee-1401-4594-9a82-8cef83a4a26b.jpg)
Sementara itu, Presiden AGI, Shafiq Husein dalam kesempatannya memaparkan materi soal Dukungan untuk Industri Lokal. Dia memberikan motivasi kepada para peserta akan pentingnya kolaborasi dalam membangun industri game yang berkelanjutan di Indonesia.
Dia juga memberikan wawasan tentang tren pasar game nasional dan cara game dapat menjadi salah satu pilar ekonomi kreatif yang terus berkembang.
Baca Juga: Cek Kesehatan Mental Gratis, Begini Caranya!
“Kita perlu terus mendorong pengembang lokal untuk tidak hanya membuat game, tetapi juga bagaimana membuat game mereka terjual dan menghasilkan cuan. Event seperti Global Game Jam ini adalah langkah nyata untuk mendukung ekosistem yang lebih solid,” ucapnya.
Selain kehadiran tokoh industri, event ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai sponsor seperti Lenovo, Agate Academy, Indigo, dan IDBS Studios. Studio lokal seperti Satriver Studio, Roukie Studio, Algorocks, dan Koperasi Let’s Play Game Studio juga ikut berkontribusi, menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam komunitas game lokal.
Sambutan khusus juga diberikan oleh Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, yang menyampaikan pesan dukungan melalui video call.
“Saya percaya event seperti ini tidak hanya mengembangkan potensi kreativitas, tetapi juga menjadi pondasi penting untuk ekonomi kreatif di masa depan,” ungkapnya.
Penanggunghawab Event GGJ Malang 2025, Arif Bawono Surya berharap kehadiran tokoh penting seperti Collin Agata dan Shafiq Husein dapat menginspirasi peserta untuk terus berkembang.
“Dengan adanya tokoh tokoh ini, kami ingin menunjukkan bahwa peluang dalam industri game di Kota Malang punya potensi, dan GGJ Malang dapat menjadi pintu gerbang bagi pengembang lokal untuk menembus pasar global,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A