MALANG, Tugumalang.id – Pengembangan kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terus digencarkan. Rencananya, pemerintah akan membangun geopark dan rest area dengan kapasitas parkir mencapai 15 bus di perbatasan Desa Gubugklakah dan Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Pembangunan ini menggunakan skema kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Salah satu pihak yang setuju bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia adalah Bank Dunia. Kerja sama ini untuk program pembangunan pariwisata secara terintegrasi atau yang dikenal dengan Program Pengembangan Pariwisata Terpadu Berkelanjutan (P3TB).
Baca Juga: Kebakaran Hutan, Sebagian Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto, mengatakan bahwa pemerintah pusat akan menyiapkan pintu gerbang menuju TNBTS di perbatasan Desa Gubugklakah dan Desa Wringinanom.
“Nanti ada pintu gerbang yang cukup besar sekaligus sebagai rest area,” kata Purwoto, beberapa waktu lalu.
Menurut Purwoto, tambahan rest area ini bagus untuk kenyamanan wisatawan. Untuk saat ini, rest area yang bisa menampung bus hanya ada di Kantor Desa Wringinanom, itu pun hanya berkapasitas enam bus.
Baca Juga: Savana Gunung Bromo Kebakaran, Wisata Tetap Dibuka
Sementara rest area yang ada di Gubugklakah lokasinya terlalu tinggi, sehingga bus tidak bisa sampai ke sana. “Kalau yang di atas (Gubugklakah), bus nggak bisa naik. Makanya nggak ada bus di sana,” kata Purwoto.
Kapasitas parkir bus yang sedikit ini menyulitkan wisatawan yang datang dengan rombongan. Oleh karenanya, tambahan rest area ini diharapkan bisa membuat perjalanan wisatawan menuju Bromo lebih nyaman.
“Di jalur menuju ke Bromo, semakin banyak rest area akan semakin bagus,” kata Purwoto.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A