MALANG, Tugumalang.id – Dominasi Generasi Milenial dan Generasi Z di dunia kerja memicu perdebatan sikap keduanya dalam bekerja. Lewat artikel ini akan dibahas perbedaan etos kerja kedua generasi tersebut yang sering diperbincangkan di media sosial.
Dikutip dari laman Pew Research Center, Generasi Milenial lahir antara tahun 1981 hingga 1996. Sedangkan, Generasi Z lahir antara tahun 1997 hingga 2015. Kehadiran dua generasi ini menjadi sebuah tantangan unik di dunia kerja.
Gen Z terkadang juga mendapatkan reputasi buruk di tempat kerja dan sering kali diberi label sulit diajak bekerja sama. Berdasarkan survei dari Resume Builder, hampir 3 dari 4 manajer percaya bahwa Gen Z lebih sulit diajak bekerja sama dibandingkan generasi lainnya.
Menurut Foxbusiness, 58% perusahaan bahkan menghindari mempekerjakan Gen Z karena dipercaya bahwa para pekerja di angkatan ini tidak siap menghadapi dunia kerja.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan zaman yang dilalui Generasi Z dengan generasi sebelumnya. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa Gen Z bukanlah generasi yang malas, melainkan mereka mempunyai prioritas yang sangat berbeda dibandingkan generasi tua yang memiliki kewajiban finansial.
Meskipun Generasi Milenial dan Generasi Z memiliki karakteristik yang hampir sama karena kemahirannya terhadap teknologi dan internet, namun kedua generasi ini memiliki perbedaan perilaku yang cukup signifikan di dunia kerja.
Untuk lebih detail, berikut beberapa perbedaan antara Generasi Milenial dan Generasi Z dalam dunia kerja:
1. Perbedaan Pandangan
Menurut Deloitte, sebanyak 62% Generasi Milenial mengatakan bahwa pekerjaan adalah hal yang penting bagi identitas mereka, dibandingkan kurang dari separuh (49%) Generasi Z. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih termotivasi pada keseimbangan kehidupan kerja daripada hasrat mereka terhadap pekerjaan, jabatan, atau senioritas.
Sedangkan, Generasi Milenial termotivasi oleh pengakuan, penghargaan, dan peluang untuk berkembang. Mereka bersedia bekerja lebih lama jika merasa dihargai dan diberikan kesempatan untuk berkembang.
2. Perbedaan Gaya Hidup
Mayoritas Gen Z tidak menikah dan memiliki anak seperti yang dilakukan generasi sebelumnya. Karena banyak Gen Z yang tidak memiliki rumah tetap atau keluarga yang harus dinafkahi, mereka ingin pekerjaan yang mengakomodasi gaya hidupnya, bukan sebaliknya. Hal ini menyebabkan Gen Z lebih cenderung sering berganti pekerjaan, dibandingkan bertahan di lingkungan kerja yang tidak mereka sukai.
Sedangkan, Generasi Milenial telah melalui perjalanan itu, dan mereka sudah tahu di mana mereka ingin berada dan bertahan. Milenial juga semakin dekat dengan masa pensiun, sehingga mereka memiliki lebih banyak insentif finansial untuk tetap bertahan.
Baca Juga: Polemik Tingginya Angka Pengangguran Gen Z, Berikut Ide Bisnis Kreatif yang Patut Dicoba
3. Perbedaan Komunikasi
Generasi Z cenderung lebih menyukai komunikasi yang cepat dan efisien, baik melalui pesan teks maupun media sosial. Mereka dianggap mandiri dan lebih suka untuk menyelesaikan masalahnya secara individual.
Sedangkan Generasi Milenial lebih terbuka untuk berbagai metode komunikasi, mereka cenderung menghargai diskusi mendalam dan brainstorming sebagai bagian dari proses kolaboratif. Milenial senang bekerja sama dalam tim dan dapat menerima masukan dari orang lain dengan baik.
4. Perbedaan Tuntutan
Berdasarkan survei Handshake, 70% Generasi Z menempatkan gaji sebagai aspek utama yang mereka inginkan dalam peran mereka selanjutnya. Lebih lanjut, 65% Gen Z berharap transparansi gaji tercantum dalam deskripsi pekerjaannya.
Survei lain dari Ripplematch mengungkapkan, Gen Z seringkali mengharapkan promosi setelah menjabat dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Milenial menganggap promosi adalah tentang seberapa besar kontribusi mereka.
Baca Juga: Datang ke Malang, Kementerian BUMN Dorong Peningkatan Literasi Digital Gen Z
5. Perbedaan Adopsi Teknologi
Gen Z tumbuh dalam lingkungan digital, sehingga mereka dapat mengadopsi perkembangan teknologi dengan sangat baik dan secara cepat. Hal ini mengakibatkan Generasi Z lebih bersedia untuk mengambil resiko dan mencoba ide-ide baru.
Meskipun dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, Generasi Milenial mungkin tidak secepat Gen Z dalam mengadopsi teknologi baru. Mereka lebih mempertimbangkan tentang mengimplementasikan perubahan dan dampaknya secara jangka panjang.
Perlu diingat, bahwa ini hanyalah gambaran umum dan tidak semua individu dalam generasi tersebut memiliki perilaku yang sama. Untuk terus maju dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan, perusahaan harus mampu beradaptasi akan keberagaman budaya kerja setiap generasi.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Evi Tsabita Aprillia (Magang)
editor: jatmiko