Tugumalang.id – Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (HMJA FEB Unisma) menyelenggarakan kegiatan Talk Show Young Entrepreneurship Student, di Meeting Room FEB Unisma lantai 1, pada Jumat (26/08/2022).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi, berbagi ilmu, dan pengalaman para tokoh milenial kepada mahasiswa FEB Unisma yang hadir di acara talk show kali ini, baik secara luring dan daring.
Dua tokoh muda memeriahkan talk show tersebut. Keduanya Tri Ayunda Fitria selaku Desainer & Owner of Khayrscraf sekaligus Alumni FEB Unisma. Juga ada Shahihul Islam selaku Founder Eatery Snack dan mahasiswa S1 Program Studi Akuntansi FEB Unisma. Keduanya adalah contoh generasi milenial yang dinilai mampu berkarya dan sukses sejak usia muda.

Pada kesempatan tersebut, Tri Ayunda Fitria yang biasa disapa Ayunda memberikan motivasi dan pemahaman kepada generasi milenial mengenai peluang meraih kesuksesan.
Menurutnya, generasi milenial memiliki peluang sukses yang sama besar, dengan syarat berani untuk memulai langkahnya dan mencoba hal-hal yang baru.
Menurutnya, salah satu kunci kesuksesan yang harus diperhatikan dalam berbinsis adalah harus berani mengambil risiko dari setiap kesempatan yang ada.

Lebih lanjut, Ayunda menekankan bahwa kesuksesan yang diraihnya berkat kemampuannya berinovasi dan kreativitas dalam menangkap peluang yang ada. “Teman-teman gak perlu ragu, modal besar bukan jaminan untuk menjadi pengusaha sukses di era saat ini,” ucapnya.
“Saat kuliah dulu di FEB Unisma, kita manfaatkan fasilitas Bengkel Kewirausahaan Mahasiswa sebagai wadah menyalurkan jiwa entrepreneur kita. Awalnya sih desain hijab buat memenuhi keinginan teman-teman dan ikutin trend fashion dengan jumlah yang gak banyak. Sejalan dengan tuntutan dan memenuhi kebutuhan hijab mahasiswa dan dosen, ternyata permintaan makin berkembang bahkan sampai di luar Unisma. Di sinilah kemudian memperbesar usaha, bahkan sampai menambah beberapa mesin dan karyawan,” tuturnya.
Ayunda dengan bisnis yang omzetnya bisa menghasilkan ratusan juta rupiah ini, telah berkecimpung kurang lebih lima tahun. Ia bersyukur dengan bisnisnya mampu memberangkatkan dia dan keluarga untuk ibadah umroh dan Haji Furoidah pada tahun ini.
Sementara itu, Shahihul Islam yang sedang merintis usaha di bidang makanan ringan mengatakan bahwa manajemen waktulah yang menjadikan dia bisa tetap melanjutkan usaha, kuliah, dan organisasinya.

“Dalam merintis usaha kunci utama adalah kolaborasi dengan beberapa teman sehingga brand yang dibuat makin berkembang,” tuturnya.
“Tantangan terberat dalam menjalani usaha yaitu bagaimana mengalahkan rasa tidak percaya diri ketika ingin memulai usaha. Untuk itu, kita harus yakin, berani, dan siap menghadapi semua tantangan yang terjadi. Siapkan mental dan tekad yang kuat, kita bisa menjadi entrepreneur sukses,” pesannya.
Dalam acara Talk Show kali ini, kedua narasumber memberikan kiat yakni jangan takut gagal, pada dasarnya gagal adalah batu loncatan menuju keberhasilan. Kuncinya jalani dulu, ada kesalahan evaluasi kesalahan tersebut dan konsisten. Satu sampai dua tahun adalah waktu pembenahan dan pengembangan, tahun berikutnya adalah waktu menuai hasil.
Wakil Dekan III FEB Unisma, Khalikussabir SE MM menyampaikan kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan jiwa entrepreuner muda.

Dia berharap kegiatan ini melahirkan ide-ide yang dapat dituangkan ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa. Selanjutnya diharapkan dengan kegiatan ini akan membuka wawasan mahasiswa dan menjadi batu loncatan mahasiswa untuk bisa terjun ke dalam dunia wirausaha.
“Dengan demikian, tujuan-tujuan pemerintah untuk mengurangi pengangguran akan sangat terbantu jika para sarjana di tanah air ini menciptakan bisnis sendiri tanpa mencari pekerjaan kepada perusahaan atau instansi pemerintah,” ucapnya.(ads)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id