Tugumalang.id – Euforia masyarakat Indonesia terhadap konser Coldplay semakin bertambah setiap harinya. Konser band asal negara Inggris tersebut akan dijadwalkan tampil pada 15 November 2023 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Melihat antusiasme penggemar Coldplay, pastinya tidak asing dengan salah satu ikon yang selalu hadir di konser Coldplay yaitu Xylobands.
Xylobands merupakan gelang LED ikonik dalam setiap konser Coldplay sejak tahun 2012 sampai saat ini. Salah satu privilege yang didapatkan penggemar saat menonton konser Coldplay adalah gelang LED Xylobands.
Gelang ini diberikan kepada seluruh penggemar yang membeli tiket konser Coldplay dan sifatnya hanya dipinjamkan saja dan akan dikembalikan seusai konser.
Baca Juga: Beli Tiket Konser Coldplay Tapi Gak Punya Duit? OJK Malang: Jangan Tergiur Pinjol Ilegal
Xylobands memiliki ciri khas yang unik dan tentunya berbeda dengan lightstick yang digunakan saat konser Idol K-Pop.
Gelang ini dibuat tidak hanya untuk memeriahkan konser semata, gelang ini hadir mengikuti irama musik yang dimainkan oleh Coldplay. Dibalik tampilan yang sangat mewah dan menarik, ternyata Xylobands memiliki beberapa fakta menarik lo.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut merupakan fakta menarik Xylobands gelang LED yang menjadi ikon konser Coldplay. Yuk simak penjelasannya.
Baca Juga: 5 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Melihat Konser

1. Cerita menarik dibalik pencipta Xylobands
Awal mula ide pembuatan Xylobands berasal dari seorang penggemar Coldplay bernama Jason Regler. Ide tersebut muncul saat Jason melihat penampilan Coldplay pada Festival Glastonbury pada 2005.
Dalam festival tersebut Coldplay membawakan lagu “Fix You” yang memiliki makna untuk tetap berjuang dan pulih walaupun hidup yang dijalani telah hancur.
Saat Coldplay membawakan lagu “Fix You” dan saat part lirik “lights will guide you home”, secara tidak langsung lirik ini merepresentasikan suasana hati Regler.
Setelah mendengar lirik tersebut, Regler memiliki keinginan untuk menciptakan sebuah gelang LED yang dapat menerangi penampilan idolanya tersebut. Berkat Xylobands, Jason Regler dan Coldplay merupakan pemilik hak paten dari gelang LED tersebut.
2. Xylobands gelang LED ramah lingkungan
Xylobands hadir untuk memeriahkan konser Coldplay dengan cahaya warna-warni yang dihasilkan dari gelang LED tersebut.
Tujuan diciptakannya Xylobands tidak hanya untuk memberikan kesan pertunjukan yang terbaik, melainkan untuk dapat menghemat penggunaan energi. Oleh karena itu dipilihlah penggunaan LED yang merupakan salah satu lampu ramah lingkungan.
Walaupun Xylobands memiliki kesan produk gelang LED ramah lingkungan, tetapi memiliki daya tahan sampai 18 jam pemakaian. Daya tahan Xylobands dapat bertahan sampai 3 minggu jika menggunakan mode hemat daya.
Oleh karena itu, gelang LED Xylobands hanya bersifat untuk dipinjamkan kepada penggemar saat menonton konser dan akan dipergunakan untuk konser Coldplay berikutnya.
3. Pengoperasian Xylobands yang unik perpaduan teknologi canggih
Pengoperasian gelang LED Xylobands terbilang sangat unik, karena gelang ini dikendalikan oleh panitia konser. Mengutip dari laman web resmi Xylobands, cahaya warna-warni yang dihasilkan berasal dari dioda pemancar cahaya dan penerima frekuensi radio yang akan membuat lampu di dalam gelang tersebut menyala. Gelang Xylobands memancarkan pola lampu LED serta memiliki warna RGB yang dapat berubah-ubah.
Pengoperasian gelang ini diatur langsung oleh panitia konser, di mana panitia akan mengaktifkan gelang menjadi beberapa grup terpisah dan mengirimkan kontrol individual pada setiap bagian.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan efek gelombang, serta blok warna yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Gelang LED Xylobands milik Coldplay dibuat oleh RB Concepts Ltd.
Perusahaan ini didirikan oleh seorang pengusaha bernama Clive Banks. Menarik bukan pembahasan mengenai gelang LED Xylobands milik Coldplay ini.
Penulis: Rafida Tri Pitaloka (Magang)
Editor: Herlianto. A