MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) patut berbangga. Pasalnya di tengah pandemi, para civitas akademika tetap produktif menghasilkan karya. Salah satunya, tim riset dosen yang beranggotakan Dr. Ir. Umi Kalsum, M.P. dan Dr. Sumartono, M.P.
Tim tersebut berhasil mendapatkan hibah dari RistekBRIN untuk Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) selama tiga tahun.
Bertajuk “Implementasi dan Peningkatan Mutu Probiotik Enkapsulapsi sebagai Aditif Pakan Unggas Siap Industrialisasi”, penelitian ini sudah berlangsung sejak 2007 dan Tahun 2021 ini, sudah menginjak tahun ketiga pendanaan. Enkapsulapsi adalah proses penangkapan partikel padat, butiran cairan dan gas dalam lapisan tipis.
“Awalnya dari Riset Dasar dengan melakukan isolasi bakteri dari usus halus burung puyuh. Isolasi tersebut berhasil mendapatkan dua spesies bakteri asam laktat yaitu Laktobasilus fermentum dan Laktobasilus salivarius,” kata Umi, sapaan akrab Dr. Ir. Umi Kalsum, M.P.
Kemudian, penelitian terus berlanjut hingga menghasilkan suatu probiotik yang tahan terhadap garam empedu maupun terhadap asam lambung. Sehingga, bakteri tersebut berupa probiotik yang tetap hidup hingga di usus halus burung puyuh.
Beberapa perusahaan peternakanpun tertarik menjadi Mitra untuk uji coba produk probiotik enkapsulasi hasil riset PTUPT tersebut di lingkungan perusahaannya. Ialah CV. Mitra Mandiri.
Disamping itu, lanjut Umi, produk probiotik enkapsulasi ini juga mampu menjadi solusi permasalahan keamanan pangan.
Sebelumnya penggunaan antibiotik dilarang pemerintah sejak tahun 2017, dengan alasan dapat menyebabkan adanya residu yang berbahaya baik bagi ternak maupun bagi manusia yang mengonsumsi.
Hasil penelitian ini terbilang aman sehingga diimplementasikan secara luas pada industri peternakan. Sebab, hasil uji coba produk pada Mitra Peternakan burung puyuh yang telah dilakukan pada tahun 2020, terbukti bahwa penggunaan probiotik enkapsulasi pada pakan ternak puyuh dapat meningkatkan efisiensi pakannya dan menurunkan kadar kolesterol telurnya itu hingga 50%.
“Penelitian kami tentang probiotik enkapsulasi ini sudah berhasil divalidasi pada tingkat laboratorium dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas ternak. Serta, meningkatkan efisiensi pakan hingga menurunkan kadar kolesterol daging dan telur unggas,” tandasnya.
Dari segi ekonomi, penggunaan probiotik enkapsulasi ini akan meningkatkan produksi telur puyuh. Sehingga secara otomatis pendapatan peternak juga akan meningkat.
Kini, riset ini sudah dipublikasikan baik dalam seminar internasional maupun dalam jurnal internasional. Mahasiswa yang turut bergabung dalam riset ini juga mendapatkan manfaat. Baik tambahan soft skill dan hard skill.
Dengan demikian, budaya riset di Unisma menjadi semakin berkualitas dan menghasilkan multi fungsi baik untuk mahasiswa, institusi maupun Mitra pengguna.
Oleh karena itu, kata Umi, riset ini merupakan aset yang sangat berharga bagi UNISMA. Karena sebagai perguruan tinggi mampu menghasilkan inovasi baru dengan nilai ekonomis serta mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Maka, kami berharap dapat tutut andil mengembangkan inovasi teknologi dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional,” pungkasnya.