MALANG – Meskipun Pendidikan seksual belum masuk ke dalam kurikulum resmi pada pendidikan baik di jenjangsekolah dasar hingga sekolah menengah ke atas, namun kesadaran atas diri sendiri dan edukasi seksual secara dini sangat diperlukan sebagai upaya pengajaran, penyadaran, serta pemberian informasi mengenai masalah seksual. Bagi anak sekolah dasar, Pendidikan seksual dini dapat menjadi pondasi awal untuk mencegah anak menjadi korban kekerasan seksual. Pengetahuan tentang seks juga dapat mencegah anak-anak mencoba hal-hal yang seharusnya belum boleh mereka lakukan karena ketidaktahuan mereka.
Dengan kesadaran tersebut, tim pengabdian dari Universitas Negeri Malang berinisiatif melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tajuk Edukasi “Aku Beranjak Remaja” kepada anak sekolah dasar di Kota Malang, Sabtu 24 September 2022. Tim Pengabdian ini diketuai oleh Prawinda Putri Anzari, S.I.Kom., M.Si dari Departemen Ilmu Komunikasi, Desy Santi Rozakiyah, S.Pd., M.Pd, dan Seli Septiana Pratiwi, S.Pd., M.Pd. dari Departemen Sosiologi.

Peserta kegiatan ini adalah adik-adik binaan dari Yayasan Al-Kahfi Cabang Kota Malang yang berasal dari beragam Sekolah Dasar di lingkungan sekitar Yayasan. Sebagian besar peserta adalah anak kelas 6 SD yang hampir memasuki masa pubertas.
“Setiap hari Sabtu anak-anak yang bersekolah di SD Negeri memang libur, dan biasanya di sini kami mengadakan kegiatan literasi maupun pengembangan kreativitas. Baru kali ini ada kegiatan edukasi mengenai Pendidikan seksual bagi anak-anak, dan kami sangat berterima kasih karena acara seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya” ujar Sugiyanto selaku Pengurus Yayasan Al-Kahfi Cabang Malang.
Dalam kegiatan edukasi “Aku Beranjak Remaja” tersebut, Tim pengabdian mengundang Ibu Farah Farida Tantiani, S.Psi., M.Psi yang merupakan Psikolog dari konsultan Zero to Five. Bu farah memberikan edukasi melalui berbagai kegiatan dan permainan menyenangkan, seperti adik-adik dibagi ke dalam berbagai kelompok, kemudian mereka diajak menuliskan hal bai kapa saja yang dimiliki oleh teman mereka. Adik-adik juga diajak untuk menggambar menggunakan instruksi yang diberikan oleh pemateri. Melalui kegiatan menggambar dengan instruksi tersebut, anak-anak belajar untuk mencari sumber terdekat dan ternyaman yang ada di sekitar mereka untuk memberikan laporan atau bercerita jika terjadi Tindakan kekerasan seksual.
Pada acara tersebut, Tim Pengabdian juga membagikan buku saku kepada 36 adik-adik peserta. Di buku saku tersebut dijelaskan mengenai perubahan tubuh ketika mengalami masa puber, penjelasan bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang oleh orang terdekat hingga yang tidak boleh dipegang sama sekali, serta apa yang harus dilakukan jika ada anak-anak yang mengalami sentuhan di bagian tubuh yang harusnya terlindungi. Adik-adik sangat antusias mengikuti kegiatan pada 24 September lalu. Mereka senang mendapatkan pengetahuan baru mengenai tubuh mereka melalui permainan dan kegiatan yang diarahkan oleh Tim Pengabdian.
“Berita-berita mengenai kasus kekerasan seksual kepada anak di media massa semakin membuat guru dan orangtua gusar. Tentu kita tidak berharap adik-adik dan anak kita menjadi korban, namun ada baiknya jika kita membekali mereka dengan edukasi seksual sejak dini. Edukasi seksual tentu ada tahapannya sesuai usia anak-anak hingga remaja. Khusus dalam kegiatan ini tentu kami menyesuaikan materi untuk adik-adik sekolah dasar. Kami berharap setelah ini akan ada kerja sama lanjutan antara Universitas Negeri Malang dengan Yayasan Al-Kahfi Cabang Malang” ujar Prawinda selaku ketua Pengabdian Masyarakat.
Yayasan Al-Kahfi sendiri aktif bergerak baik di bidang Pendidikan, penelitian, diskusi ilmiah, dakwah terpogram, pembinaan moral, hingga berbagai aksi sosial lainnya di Indonesia. (Ads)