MALANG, tugumalang.id – Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) berhasil menggali potensi desa untuk mendukung industri peternak lokal di Desa Wonokerso, Pakisaji, Malang.
Pasalnya, pengabdian yang diinisiasi Muhammad Alfian Mizar, Moch Sholihul Hadi dan Muchammad Harly ini berhasil meningkatkan produksi pelet melalui implementasi mesin pencetak pelet pakan ternak dan pakan ikan.
Melalui mesin pencetak pelet pakan ternak dan pakan ikan yang berkapasitas 40 kilogram per jam, membuat adanya peningkatan produktifitas hingga 30 persen pada proses pembuatan pakan ternak dan pakan ikan di Desa Wonokerso.
“Implementasi ini dapat memberikan sumbangsih yang relatif besar untuk meningkatkan produktifitas, kualitas dan omzet bagi kelompok masyarakat di Desa Wonokerso, Pakisaji, Malang,” ujar Muhammad Alfian Mizar.
Menurutnya, Wonokerso, merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi dalam sektor peternakan yang berada di Kabupaten Malang, ada sekitar 20 ribu unggas, 100 sapi di sana dan berbagai hewan ternak lainnya.
Namun, pelet pakan ternak dan pakan ikan yang diberikan oleh para peternak hanya pakan alami berupa dedak, dan butiran lainnya.
Pelet pakan ternak dan pakan ikan sendiri merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam industri peternakan. Pelet juga menjadi sumber nutrisi yang berdampak besar bagi hewan ternak khususnya unggas dan ikan.
Akan tetapi, para peternak Desa Wonokerso justru kesulitan dalam memproduksi pelet karena terbatasnya pengetahuan dan teknologi.
“Sehingga perlu di implementasikan mesin teknologi pencetak pelet pakan ternak dan pakan ikan untuk menyediakan pelet pakan ternak berbentuk pelet pakan secara mandiri,” terangnya.
Tujuan dari pengabdian ini, tak lain untuk mendifusikan teknologi tepat guna mesin pencetak pelet pakan ternak dengan cara memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara pembuatan produk pelet pakan.
Termasuk, pengoperasian dan perawatan mesin pencetak pelet pakan ternak dan pakan ikan kepada mitra.
Sebab itu, kegiatan ini dimulai dengan koordinasi dan penyusunan rencana pelaksanaan, pengadaan bahan dan peralatan pendukung pembuatan mesin, pelatihan dan sosialisasi sistem mesin pencetak pelet, hingga pemeriksaan dan uji kinerja mesin pencetak pelet pakan ternak maupun pakan ikan serta evaluasi.
Adapun cara penggunaan mesin pencetak pelet pakan ternak dan pakan ikan ini sangat sederhana yaitu dengan memasukkan bahan pelet melalui kedua hopper. Lalu menyalakan saklar sehingga motor bensin akan memutar pisau yang ada didalam mesin. Bahan pelet akan hancur oleh pisau, terjadi pemadatan dan keluar melalui outlet yang ada dalam bentuk butriran-butiran.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko