Kota Batu, Tugumalang.id – Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) Kota Batu hingga November 2024 masih cukup tinggi mencapai 414 kasus. Melonjak jika dibandingkan pada 2023 di angka 128 kasus. Guna menekannya, Dinas Kesehatan Kota Batu (Dinkes) menggencarkan 5 pola pencegahan.
Pencegahan penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut perlu dilakukan sebab penyakit DBD dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan wabah jika tidak ditangani dengan baik.
Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja menyatakan, langkah pertama yang dilakukan dalam pencegahan DBD seperti salah satunya melaksanakan penyelidikan epidemiologi secara masif di wilayah yang pernah terjadi kasus.
“Pencegahan DBD di Kota Batu terus dilakukan, dengan melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah kasus untuk mencegah penularan,” jelas Adit.
Tak hanya itu, pihaknya juga meggencarkan penyuluhan guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap DBD. Dengan begitu, pencegahan bisa dilakukan dengan tanggap membawa pasien suspect segera ke puskesmas atau rumah sakit.
Aditya menambahkan jika pihaknya juga secara masif mensosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah awal mencegah merebaknya DBD dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. PSN merupakan bentuk pencegahan yang murah, mudah, efektif dan aman.
“Kampanye PSN Serentak dilakukan pada Bulan Februari dan November, merupakan salah satu upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan DBD,” terangnya.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan pemahaman para pelajar terhadap bahaya DBD, Dinkes Kota Batu turut menggandeng pihak sekolah dalam pelaksanaan sosialisasi.
Baca Juga: Cara Sederhana dalam Pencegahan Demam Berdarah di Lingkungan Sekitar
“Melalui unit kesehatan sekolah (UKS) dilakukan penyuluhan, pemberian poster, serta kegiatan sarasehan pencegahan dan pengendalian DBD. Baru-baru ini kami menyelenggarakannya di sekolah se-Kota Batu,” kata dia.
Sementara itu, untuk gejala DBD, dia menyebut seseorang yang terjangkit penyakit tersebut mulanya akan mengalami demam mendadak, mual, nyeri sendiri dan sakit kepala.
“Gejala lanjutan dapat terjadi perdarahan seperti hidung berdarah, gusi berdarah bahkan muntah darah,” ucapnya.
Baca Juga: Dua Desa di Kota Batu Zona Merah Kasus Demam Berdarah, Ayo Waspada!
Menurutnya, apabila sudah mengalami gejala tersebut, maka masyarakat disarankan segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
“Segera bawa anak atau pasien ke dokter apabila mengalami panas tinggi tiga hari berturut-turut. Riwayat mulai sakit harus disampaikan dengan jujur untuk mencegah keparahan penyakit,” tuturnya.
Adit menyampaikan, pencegahan DBD adalah tanggung jawab bersama. Dengan bekerja sama, maka dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari nyamuk aedes aegypti dan mencegah terjadinya wabah DBD.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Redaktur: jatmiko