MALANG – Puncak Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (Oshika Maba) Universitas Islam Malang (Unisma) digelar pada Rabu (4/9/2022). Kegiatan ini ditutup manis dengan pemecahan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pembuatan video dan slogan anti toleransi, anti kekerasan seksual dan anti perundungan oleh mahasiswa terbanyak yakni 4.527 mahasiswa baru (maba).
Menurut Perwakilan MURI, Sri Widayati, Unisma sudah memiliki delapan rekor yang tercatat di MURI sebelumnya. Dengan rangkaian Oshika Maba tahun 2022 ini yang kembali mencatatkan rekor MURI, berarti Unisma menambah koleksinya.
Rekor MURI kali ini yaitu sebanyak 4.527 video dibuat oleh mahasiswa dengan slogan anti intoleransi, anti kekerasan seksual dan anti perundungan dan diungkap di media sosial baik YouTube, Instagram maupun TikTok.

“Kami berharap bahwa lingkungan instansi pendidikan menjadi tempat yang nyaman untuk para peserta didik,” ujarnya.
Karya spektakuler mahasiswa Unisma patut diapresiasi. Hal ini dinilai membanggakan, lantaran mereka mampu memberikan semangat dan hal positif bagi lingkungannya.
“Begitu terlahir sebagai mahasiswa baru Unisma, langsung berkontribusi dan berprestasi. Bahkan prestasi kali ini diabadikan di MURI,” sambungnya.
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Msi mengatakan, hampir setiap tahun MURI hadir di Oshika Maba dan event yang diselenggarakan Unisma. “Semoga ini menjadi semangat kami (Unisma) untuk membangun semangat, kreatifitas, dan inovasi lebih baik lagi,” terangnya.
Ditambahkan, bahwa ini kali pertama setelah dua tahun belakangan Oshika Maba tak dapat dilaksanakan secara luring karena situasi pandemi COVID-19.
Untuk itu, pihaknya berharap agar mahasiswa baru dapat melaksanakan aktivitas perkuliahan dengan baik dan seksama. “Jaga kesehatan, jaga niat, jaga iman, jaga potensi yang dimiliki demi kesuksesan kalian dimasa yang akan datang,” tegasnya.

Bersamaan dengan penutupan Oshika Maba, turut hadir dan menyampaikan orasi kebangsaan yakni Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar MSi. Sosok yang akrab disapa ‘Cak Imin’ ini memaparkan tentang Penguatan untuk Mendorong Generasi Unggul Menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Dalam paparannya, Cak Imin menerangkan bahwa untuk menyongsong Indonesia Emas, diperlukan perubahan ke arah yang lebih baik. Maka, dalam ini mahasiswa Unisma sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting sebagai calon pemimpin umat yang berkompen.
“Sebagai calon pemimpin bangsa yang memiliki kekuatan intelektual dan kapasitas ilmu pengetahuan sekaligus komitmen yang tinggi kepada rakyat,” tegasnya.
Iapun turut menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa Unisma yang antusias menyimak selama pemaparan materi. “Insyaallah di antara anak-anak semua ini akan lahir pemimpin bangsa yang siap melakukan perbaikan dan perubahan. Saya yakin diantara mahasiswa ini akan jadi pemimpin, kalau ngga presiden, minimal menteri,” ungkapnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A